2016, BlackBerry Fokus Garap Smartphone Android

CEO BlackBerry John Chen, mengatakan pihaknya memang tengah ingin lebih fokus mengembangkan bisnis perangkat Android.

oleh Jeko I. R. diperbarui 08 Jan 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2016, 11:30 WIB
BlackBerry Beli 'Good' demi Pengguna Android
Akuisisi Good Technology dinilai menjadi langkah BlackBerry untuk menaruh perhatian lebih terhadap pengguna Android di segmen enterprise

Liputan6.com, Las Vegas - BlackBerry tidak akan merilis seri teranyar BlackBerry 10 pada tahun ini. Pasalnya, pasca merilis BlackBerry Priv, vendor asal Kanada tersebut ingin lebih fokus menggeluti lini perangkat Android yang mana dinilai menjadi peluang besar bagi bisnisnya. 

Bahkan, BlackBerry pun sebelumnya sempat dikabarkan masih akan menggarap smartphone Android selain Priv.

Menurut yang dilansir Fortune, Jumat (8/1/2016), CEO BlackBerry John Chen sendiri menyatakan bahwa pihaknya memang tengah ingin lebih fokus mengembangkan bisnis perangkat Android.

Pada saat wawancara ekslusif dengan CNET di gelaran Consumer Electronic Show (CES) 2015 yang diadakan di Las Vegas, AS, ia mengungkap bahwa hadirnya BlackBerry 10 bukan merupakan momentum yang 'pas' bagi konsumen dan developer.

Seperti diketahui, untuk saat ini bisnis perangkat BlackBerry telah mengalami penurunan. Untuk itu, kehadiran perangkat BlackBerry Android dengan harga terjangkau diharapkan dapat menarik perhatian konsumen.

Faktanya, sistem operasi bawaan BlackBerry sendiri diungkap hanya mencaplok satu persen pangsa pasar per Oktober 2015 lalu.

Sementara perangkat dengan sistem operasi Android justru melambung tinggi dengan total 52,9 persen di waktu yang sama. Hal itulah yang membuat BlackBerry 'banting setir' untuk memutuskan menciptakan perangkat Android pertamanya pada November 2015.

Saat ini, penjualan Priv tergolong masih cukup baik. BlackBerry melaporkan bahwa sudah ada lebih dari 700 ribu unit yang terjual uintuk kuartal ini. Dan jumlah itu masih bisa bertambah, sebab BlackBerry juga berencana membawa Priv ke 31 pasar tambahan selama beberapa bulan ke depan.

(Jek/Isk)

 

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya