Liputan6.com, Jakarta - Chief Technology Officer Bukalapak, Nugroho Herucahyono, mengungkap bahwa pertumbuhan industri digital di Indonesia dibarengi dengan tingginya kebutuhan tenaga IT di bidang software.
Sayangnya, tenaga IT di Indonesia memang belum sebanyak dan sebaik dari SDM di luar negeri. Padahal, menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan tenaga kerja pun tak luput dari sorotan.
Baca Juga
"Supply dan demand tenaga IT untuk industri digital, khususnya engineer software, masih kurang di Indonesia," ujarnya ditemui tim Tekno Liputan6.com usai acara Talk Show Programming Contest yang digelar di kantor Bukalapak, Jakarta, Rabu (2/2/2016).
Namun, ini bisa menjadi angin segar bagi mereka yang ingin berkecimpung di industri digital. Data Kementerian Komunikasi dan Infomatika (Kemkominfo) mencatat, nilai bisnis e-Commerce di Tanah Air akan mencapai US$ 130 miliar pada 2020.
"Era MEA menjadi tantangan bagi tenaga kerja Indonesia agar dapat bersaing dengan tenaga kerja lain. Namun, MEA dapat mendorong mereka untuk melihat kemampuan masing-masing dibandingkan tenaga kerja asing," tambahnya.
Programming Contest yang digelar Bukalapak merupakan salah satu komitmen perusahaan untuk mengembangkan SDM di Indonesia agar lebih unggul atau sebanding dengan kemampuan di luar negeri.
(Cas/Isk)