Liputan6.com, Taoyuan - Kabar buruk datang dari HTC. Perusahaan teknologi asal Taiwan tersebut dirumorkan bakal berhenti memproduksi smartphone. Jika informasi ini benar, HTC tak akan lagi berkecimpung di industri smartphone.
Seperti diwartakan Ubergizmo, Senin (21/11/2016), rumor ini menyebutkan HTC akan menjual divisi mobile-nya. Tidak diketahui pihak mana yang akan membeli salah satu divisi vital perusahaan yang berbasis di Taoyuan ini.
Advertisement
Baca Juga
Namun sebuah sumber melaporkan, Google disebut-sebut menjadi kandidat terkuat yang bakal membeli divisi mobile HTC. Apalagi, Google memang berencana untuk merilis seri Pixel terbaru di masa mendatang. Masuk akal, mengingat jika mereka membutuhkan sebuah 'perpanjangan tangan' untuk memproduksi komponen smartphone secara langsung.
HTC diketahui memang sempat mengalami masa sulit pada sekarang ini. Apalagi, di tengah ketatnya persaingan vendor smartphone global, HTC merangkak pelan untuk kembali meraih posisi teratas.
Sekadar flashback, perusahaan teknologi asal Taiwan tersebut memang sempat berjaya mendominasi industri smartphone. Apalagi, smartphone Nexus pertama yang digarap Google, merupakan besutan HTC.
Sayangnya, kini banyak konsumen beralih ke smartphone besutan vendor lain, mulai dari Xiaomi, Huawei, Meizu, hingga vendor sekaliber Apple dan Samsung.
Mereka beralasan, smartphone besutan HTC--bahkan seri flagship sekalipun, masih memiliki performa dan spesifikasi yang kalah jauh dibanding smartphone flagship buatan pesaingnya.
Sekali lagi, jika memang benar rumor itu terbukti, ini bukanlah akhir dari bisnis HTC. Sebab, selain smartphone, HTC diketahui juga berfokus pada divisi teknologi Virtual Reality (VR).
Buktinya, pada April 2016 lalu HTC membentuk sebuah akselerator bagi startup yang bergerak di bidang VR. Pada saat itu, juga diperkenalkan program pendanaan bernama Vive X.
Nantinya, HTC akan menggelontorkan dana US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,32 triliun melalui program yang diluncurkan pada bulan Mei mendatang.
Beijing akan menjadi kota pertama yang menjalankan program ini dan ditujukan bagi startup yang berasal dari Asia. Setelah itu, program ini akan dijalankan di kota lain, yaitu San Fransisco dan Taipei.
Vive X juga menawarkan program serupa akselerator startup lainnya. Program ini akan memberikan bimbingan, ruang kerja, termasuk beberapa modal investasi dari kelompok startup terpilih.
HTC memang telah merilis VR Headset bernama HTC Vive. Namun, headset tersebut hadir tanpa dukungan konten memadai. Karena itu, program ini diharapkan dapat mengisi konten yang makin memperkaya pengalaman menggunakan VR.
(Jek/Cas)