Dirut Telkomsel: Industri Seluler Belum Sepenuhnya Sehat

Industri seluler saat ini, dalam pandangan Telkomsel, belum sepenuhnya sehat.

oleh M Hidayat diperbarui 25 Nov 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016, 08:30 WIB

Liputan6.com, Bandung - Industri seluler saat ini, dalam pandangan Telkomsel, belum sepenuhnya sehat. Pandangan ini disampaikan oleh Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, di gelaran Telkomsel Media Gathering 2016, Kamis (24/11/2016), di Hotel Sheraton, Bandung.

Lantas, apa saja yang mengindikasikan bahwa industri seluler bisa dikatakan sehat? "Satu, layanannya terjangkau (affordable) oleh seluruh lapisan masyarakat," tutur Ririek menyampaikan penjelasannya.

Kemudian yang kedua, para operator yang bermain di industri ini, juga semestinya sehat sehingga bisa sustain. "Jadi (operator) tidak hanya sekadar ada, tetapi juga bisa membangun (infrastruktur telekomunikasi) di semua pelosok," papar Ririek melanjutkan.

Lalu indikator terakhir adalah layanan telekomunikasi harus tersedia di seluruh wilayah Indonesia. "(Bukan hanya) masyarakat kita yang di Jakarta, (tetapi juga) masyarakat kita yang di Sabang sampai Merauke punya hak yang sama, hak untuk mendapatkan layanan telekomunikasi setara," ujar Ririek.

"Memang (kondisi) geografis Indonesia cukup challenging, (sehingga) mungkin ada sedikit perbedaan, katakanlah perbedaan kualitas, tapi paling enggak, mereka (masyarakat di luar kota besar) bisa mendapat layanan serupa (masyarakat di kota besar)," kata Ririek menegaskan.

(Kiri): Ririek Adriansyah, CEO Telkomsel

Ketiga indikator tersebut, Ririek harap bisa lebih sehat lagi pada 2017. Selain itu, ia juga kembali menegaskan bahwa para operator harus terus melakukan pembangunan di semua tempat.

"Kalau Telkomsel, selalu apa yang kami lakukan selama ini, terus membangun bahkan kami membangun melebihi apa yang kami komitmenkan di lisensi kita," pungkas Ririek mengakhiri paparannya.

(Why/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya