Jatuh Bangun Square Enix Garap Final Fantasy XV Selama 10 Tahun

Seperti apa 'perjuangan' Square Enix menciptakan gim Action RPG yang begitu dinanti-nanti para gamer?

oleh Jeko I. R. diperbarui 28 Nov 2016, 07:38 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 07:38 WIB

Liputan6.com, Tokyo - Minggu ini, tepatnya pada Selasa (29/11/2016), gim teranyar Square Enix--Final Fantasy XV--akan dirilis serempak di seluruh dunia untuk PS4 dan Xbox One.

Tak berlebihan jika menyebut gim Action RPG ini banyak dinanti para pemain, sebab Square Enix benar-benar menyisakan waktu dan tenaga yang begitu besar untuk menggarap gim kolosal tersebut.

Tercatat, butuh waktu 10 tahun bagi penerbit dan pengembang gim asal Jepang ini, untuk akhirnya bisa membesut Final Fantasy XV hingga tahap akhir.

Di saat yang sama, Square Enix juga harus diburu waktu karena mereka kadung berjanji akan merilis Final Fantasy XV dalam waktu dekat, yang pada akhirnya jatuh pada November 2016. 

Banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya adalah riset Local Hunt yang akan menjadi latar lingkungan gameplay bagi Final Fantasy XV.

Riset tersebut membawa tim Square Enix menjelajahi lokasi-lokasi alam di Jepang agar nantinya menjadi inspirasi mereka untuk menciptakan setting lokasi di permainan.

Perjalanan yang ditempuh tim Square Enix terbilang cukup berbahaya. Mereka harus mendaki gunung, masuk ke gua gelap, kunjungan ke barak militer, menemukan sekumpulan kelelawar, dan beberapa aktivitas ekstrem lainnya.

Dijelaskan, lokasi-lokasi terpilih itu akan direkam lewat foto dan video. Nantinya, mereka akan mengadaptasi lokasi real-world tersebut ke 3D world di Final Fantasy XV.

Square Enix memang bukan yang pertama mengirim tim development-nya untuk melakukan proyek Location Hunt. Sebelumnya, developer Grand Theft Auto yaitu Rockstar juga sempat melakukan hal serupa untuk melihat lokasi nyata yang nantinya akan disulap hadir ke dunia GTA demi hasil maksimal.

Final Fantasy XV awalnya diumumkan Square Enix dengan judul "Final Fantasy versus XIII" pada 2006. Kala itu, Square Enix menyiapkan gim ini sebagai salah satu dari tiga seri Fabula Nova Crystallis, bersamaan dengan Final Fantasy XIII dan Final Fantasy Agito XIII (yang pada akhirnya berubah nama jadi Final Fantasy Type-0).

Dilansir Gamespot, Senin (28/11/2016), Square Enix awalnya mengembangkan Final Fantasy versus XIII. Sayangnya, proses penggarapan tidak berjalan lancar karena satu dan lain hal. Akibatnya, proses pengembangan Final Fantasy versus XIII molor dari waktu yang diperkirakan.

Setelah lama tak ada kabar, beberapa tahun kemudian--tepatnya pada 2013--Square Enix mengumumkan nasib Final Fantasy versus XIII. Secara mengejutkan, di gelaran E3 2013, mereka mengubah judul yang tadinya "Final Fantasy versus XIII" menjadi "Final Fantasy XV".

Mereka pun mengungkap telah lebih dulu mengembangkan Final Fantasy XV pada tahun-tahun sebelumnya, yang akhirnya dirilis untuk konsol next generation, PS4, dan Xbox One.

(Jek/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya