Bekraf Minta BUMN Sokong Ekonomi Kreatif di 2017

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) makin menyokong aktivitas ekonomi kreatif di tahun 2017.

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 19 Des 2016, 21:02 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 21:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) makin menyokong aktivitas ekonomi kreatif di tahun 2017.

Hari Santosa Sungkari, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), mengatakan tidak semua badan usaha milik negara (BUMN) memiliki perhatian, kepedulian, serta jiwa kewirausahaan yang menyokong ekonomi kreatif.

"Saya meminta di tahun 2017, setidaknya BUMN meniru yang dilakukan PT Telkom dalam mendukung ekonomi kreatif sejak lama," katanya kepada tim Tekno Liputan6.com di Bandung, akhir pekan lalu.

Menurut dia, contoh empirik dukungan banyak dilakukan. Misalnya program Indigo Creative Nation (ICN) yang sudah digelar sejak tahun 2009 hingga sekarang dengan total 2.000 lebih startup dengan sedikitnya 65 diantaranya sudah dan sedang aktif terjun di industri telematika nasional/global.

Kehadiran Digital Valley merupakan bagian program ICN menghadirkan coworking space bagi para startup binaan. Saat ini, telah hadir Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley, dan Jakarta Digital Valley dengan lebih dari 8.000 anggota.

Hari juga mengapresiasi kehadiran Digital Innovation Lounge/Dilo sedikitnya di 13 kota utama di Indonesia. Yakni Aceh, Medan, Pekanbaru, Depok, Tanggerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, dan Balikpapan. Member seluruh titik Dilo sudah mencapai lebih dari 20.000 orang, dengan fokus usaha 16 subsektor ekonomi kreatif.

"Kami di Bekraf sangat terbantu karena Dilo yang merangkul semua jenis ekonomi kreatif dan yang terbaik bisa disalurkan ke program Indigo. Kami juga perkuat ekosistem ini dengan merilis BekUp beberapa bulan lalu," katanya.

BekUp, Bekraf for StartUp, adalah program seleksi wirausahawan digital yang pemenangnya disalurkan ke industri telematika maupun inkubator eksisting semacam Indigo.

Menurut Hari, sejauh ini tingkat kesuksesan dari seleksi Bekup adalah 10% dari total peserta. Jadi, jika yang ikut 100 startup, maka yang benar-benar bertahan melanjutkan bisnisnya adalah 10 saja.

"Kami ingin tingkatkan succes rate ini di tahun 2017, minimal 20-30%. Caranya kami gandeng BUMN lain di luar Telkom terutama perbankan agar ekosistem makin baik, ekonomi kreatif kita makin berkembang," katanya.

Menurut dia, agar BUMN lain ikut serta, Bekraf terus mendorong Bank Mandiri dan BNI agar juga menumbuhkan iklim wirausaha berbasis ekonomi kreatif. Apalagi, kata dia, tahun depan merupakan kesempatan baik bagi startup berbasis financial technology (fintech).

Dia berharap fintech makin membuka mata perbankan agar tak ragu membiayai usahawan ekonomi kreatif yang kerap terkendala kolateral sehingga sulit ekspansi. "Perbankan jangan hanya ngasih payung pas cuaca cerah, itu tetap menyulitkan startup. Mari buat terobosan menuju kemajuan bangsa," pungkasnya.

(Msu/Ysl)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya