Medali Olimpiade 2020 Akan Terbuat dari Smartphone Daur Ulang

Pemerintah Jepang telah meminta seluruh warga Jepang untuk menyumbangkan smartphone yang tak terpakai agar diolah menjadi medali Olimpiade.

oleh Corry Anestia diperbarui 06 Feb 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 08:30 WIB
Smartphone daur ulang
Ilustrasi smartphone daur ulang. (Doc: Digital Trends)

Liputan6.com, Jakarta - Seluruh medali di setiap cabang olahraga Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, akan dibuat dari smartphone dan perangkat elektronik daur ulang. Demikian dilaporkan BBC, Senin (6/2/2017).

Kabarnya pemerintah Jepang dan panitia Olimpiade Tokyo 2020 telah meminta seluruh masyarakat Negeri Sakura ini untuk menyumbangkan perangkat elektronik yang sudah tua maupun yang sudah tak terpakai lagi.

Seluruh perangkat bekas tersebut akan diproses agar dapat menghasilkan masing-masing dua ton emas, perak, dan perunggu untuk 5.000 medali. Komite Olimpiade pun meminta sekitar 8 ton logam yang begitu diproses, akan menghasilkan sekitar 2 ton. 

Adapun, rencana tersebut salah satu kampanye Jepang untuk mempromosikan gaya hidup hijau. "Rencana ini sangat bagus sehingga masyarakat di seluruh Jepang dapat berpartisipasi untuk membuat medali," ungkap Koji Murofushi Direktur Tokyo 2020 yang juga pernah menjadi atlit Olimpiade ini kepada BBC.

Beberapa atlit dunia pun menyambut positif terhadap rencana pembuatan medali ini. Salah satunya adalah Ashton Eaton, atlit asal Amerika Serikat (AS) yang mengantongi medali emas di dua Olimpiade.

Umumnya, medali Olimpiade dibuat dengan sokongan material perusahaan tambang. Namun, langkah di atas dinilai menjadi hal yang tepat bagi Jepang untuk mempromosikan konsep hidup yang eco-friendly dan masa depan yang lebih bersih.

(Cas/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya