Liputan6.com, Jakarta - Yahoo kembali diterpa masalah peretasan akun pengguna. Informasi terbaru ini muncul di tengah investigasi yang dilakukan Securities and Exchange Commision (SEC) Amerika Serikat. Temuan ini mengungkap lebih dari 32 juta akun dibobol lewat metode cookie-forging attack selama 2015 sampai 2016.
Dikutip dari The Next Web, Jumat (3/3/2017), peretasan ini berbeda dari kasus peretasan sebelumnya yang menyerang lebih dari 500 juta dan 1 miliar pengguna pada 2014 dan 2013. Meskipun detail informasi seputar kasus terbaru ini masih terbatas, hasil investigasi memerkirakan serangan ini berkaitan dengan aksi peretasan pada 2014 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Untuk informasi, ini adalah kali ketiga perusahaan tersebut mengungkapkan ada aksi serangan pada sejumlah akun penggunanya. Tahun lalu, Yahoo mengungkap dua kasus peretasan yang terjadi pada 500 juta dan 1 miliar pengguna. Mengenai dua kasus itu, Yahoo memastikan telah memberikan notifikasi kepada para pengguna.
Kebocoran ini disebut-sebut melibatkan vektor serangan terbilang canggih dengan mengandalkan pemalsuan cookie. Cara ini dipakai penyerang untuk bisa mendapatkan akses ke akun pengguna. Berdasarkan dokumen yang diajukan, cookie yang terkena serangan sudah dimatikan segera setelah serangan terungkap.
Setelah kasus ini terekspos, SEC meminta akses pada Yahoo untuk membuka kembali serangan yang terjadi pada 2014. Terlebih, otoritas pemerintah itu menyebut ada eksekutif senior di Yahoo yang dinilai gagal melakukan investigasi menyeluruh pada serangan tersebut.
Sejumlah serangan ini membuat CEO Yahoo Marissa Mayer merasa bertanggung jawab. Karenanya, wanita yang pernah bekerja di Google itu telah berjanji akan membagi bonus tahunan dan hibah ekuitasnya tahun ini kepada para karyawan Yahoo yang telah bekerja keras sepanjang tahun lalu.
Rentetan beragam kasus yang terjadi pada Yahoo juga merembet pada kesepakatan pembelian yang dilakukan oleh Verizon. Perusahaan telekomunikasi itu akhirnya mendapat diskon US$ 350 juta atau sekitar Rp 4,6 miliar dari nilai pembelian awal. Adapun harga jual awal Yahoo sebelum kesepakatan terbaru adalah US$ 4,83 miliar atau sekitar Rp 64,4 triliun.
(Dam/Why)