Netflix Pakai Kecerdasan Buatan untuk Streaming Lebih Baik

Teknologi baru ini memungkinkan pengguna menghemat penggunaan data hingga 50 persen dari kebutuhan normal

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 06 Mar 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 09:30 WIB
Netflix
Netflix (digitaltrends.com)

Liputan6.com, Barcelona - Netflix dilaporkan mulai memanfaatkan penggunaaan kecerdasan buatan untuk layanannya. Untuk melakukannya, penyedia layanan streaming asal Amerika Serikat itu bekerja sama dengan University of Southern California untuk melakukan studi terlebih dulu. 

Dikutip dari Business Insider, Minggu (6/3/2017), studi tersebut melibatkan sejumlah subyek untuk memberikan penilaian mengenai tampilan video yang lebih baik. Jadi, subyek diminta untuk menonton beberapa video dengan kualitas berbeda dan memilih mana yang memiliki tampilan paling baik. 

Hasil studi itu kemudian menjadi bahan latihan sistem kecerdasan buatan agar mampu menampilkan file berkualitas tinggi dengan konsumsi data sekecil mungkin. Dengan demikian, pengguna yang memiliki koneksi internet terbatas tetap dapat menikmati konten berkualitas baik. 

Hal ini dimungkinkan sebab tak seluruh video ternyata menggunakan data yang sama untuk mampu tampil baik. Menurut VP of Product Innovation Netflix Todd Yellin, data yang diperlukan untuk menampilkan video dengan spesial efek akan lebih lebih banyak menguras data ketimbang video kartun.

Ia membandingkan serial Daredevil yang penuh aksi dan spesial efek dengan Bojack Horseman yang notabene merupakan kartun. Menurutnya, akan lebih sedikit data yang dibutuhkan untuk menyimpan Bojack Horseman ketimbang Daredevil, karena lebih sedikit detail yang perlu ditampilkan.

Di sisi lain, proses pengodean kecerdasan buatan dilakukan secara shot-by-shot. Karenanya, kompleksitas visual dapat dimaksimalkan tanpa perlu mengambil bandwith yang berlebihan.

Meskipun secara kasat mata tampilan video itu nantinya tak tak berbeda jauh, tapi data yang diperlukan untuk menampilkan video tersebut bisa jauh lebih kecil. Bahkan, menurut Yellin konsumsi data yang diperlukan dapat turun hingga setengah dari kebutuhan normal.

Fitur ini masih terus dikembangkan dan rencananya mulai digulirkan dalam beberapa bulan ke depan. Yellin mengungkapkan ini meluncur terlebih dulu untuk perangkat mobile, baru kemudian diikuti perangkat desktop atau TV pintar. Pengguna Netflix juga tak perlu melakukan apapun karena pembaruan akan dilakukan secara otomatis.

(Dam/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya