Liputan6.com, Jakarta - Google membuka fasilitas platform komputasi awan (cloud) di Singapura, sehubungan dengan pertumbuhan pelanggan berbayar di sana dalam dua belas bulan terakhir yang mencapai seratus persen.
Raksasa pencarian tersebut, sebagaimana dikutip dari ZDNet, Senin (19/9/2017), mengklaim pelanggan Google Cloud Platform (GCP) di Singapura, Jakarta, Kuala Lumpur, dan Bangkok telah mengalami penurunan latensi round-trip sebesar 51 hingga 98 persen, bila dibandingkan dengan layanan yang berasal dari Taiwan atau Tokyo.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, pelanggan di Singapura akan memiliki akses ke layanan inti Google termasuk Compute Engine, Cloud Storage, App Engine Standard Environmen, Container Engine, Cloud Datastore, Cloud Dataflow, Cloud Dataproc, Cloud DNS, Cloud VPN, Cloud Router, dan produk Cloud IAM. Bahkan, Google mengatakan pelanggan GCP akan dapat menggabungkan layanan yang digunakan di Singapura dengan layanan GCP lainnya di seluruh dunia seperti DLP, Spanner, dan BigQuery.
Raksasa mesin pencari itu juga mengumumkan telah direkomendasikan untuk mengantongi sertifikasi Level 3 atas standar keamanan komputasi awan multi-tier Singapura. Dalam beberapa bulan mendatang persetujuan formal untuk hal ini diharapkan akan terwujud.
Perkembangan GCP pada tahun ini, yang saat ini menghubungkan lebih dari satu miliar pengguna individual di seluruh dunia, juga meluas ke wilayah Asia Pasifik lainnya, termasuk Sydney dan Mumbai.
Pada konferensi Google Next Maret lalu, Google meluncurkan API pencegahan kehilangan data baru untuk GCP. API ini diharapkan mampu menangani salah satu masalah utama yang menghantui konsumen seputar bagaimana platfomr tersebut menangani data-data yang bersifat sensitif.
Tonton video menarik berikut ini
(Why/Isk)