Tiongkok Bangun Jaringan Kuantum Teraman di Dunia

Jaringan tersebut bakal membentang sepanjang 2.000 kilometer dari Beijing ke Shanghai.

oleh Jeko I. R. diperbarui 03 Okt 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 07:30 WIB
komputer-kuantum-nasa130517b.jpg
Ilustrasi teknologi kuantum. (Foto: Mirror)

Liputan6.com, Beijing - Tiongkok baru saja membangun jaringan komunikasi kuantum yang diklaim paling aman di dunia. Jaringan tersebut terbentang sepanjang 2.000 kilometer dari Beijing hingga Shanghai.

Menurut yang dilansir Xinhua News pada Selasa (3/10/2017), pihak Tiongkok mengklaim jaringan tersebut kebal dari tindak peretasan dan pembobolan informasi yang dilakukan hacker.

Jaringan yang akan ada di jalur Jing-Hu ini, akan melewati beberapa kota besar, mulai dari Beijing, Jinan, Hefei, hingga Shanghai. Jaringan pun telah terhubung dengan satelit berbasis kuantum yang diluncurkan pada Agustus 2016.

Teknologi berbasis jaringan kuantum dianggap begitu menarik. Menurut peneliti, informasi terenkripsi yang dikirimkan melalui jaringan kuantum tak dapat dipecahkan oleh pihak lain. Alasannya, keamanan jaringan kuantum dijamin hukum fisika yang sangat aman.

"Berbeda dari sistem kriptografi saat ini yang mengandalkan sistem matematika kompleks untuk menyimpan data dengan aman, sistem ini tidak dapat dipecahkan hacker," ujar Jian-Wei Pan, pimpinan tim dari University of Science and Technology Hefei.

Para peneliti melakukan uji coba dengan memakai satelit pertama dunia yang mendukung kuantum buatan Tiongkok bernama Micius. Satelit ini menciptakan pasangan foton ke perangkat yang terhubung melalui ikatan kuantum.

Setelah itu, sinyal akan dipancarkan secara simultan ke stasiun darat di wilayah terpisah. Setiap pasang partikel akan menempuh jarak sekitar 1.900 km.

Fisikawan dari National of Standards and Technology Colorado, Martin Stevens, mengapresiasi riset yang dilakukan para peneliti ini. Menurutnya, eksperimen semacam ini bukan hal yang mudah dilakukan, termasuk dalam lingkungan laboratorium yang terkendali.

Sebelumnya, Stevens juga pernah melakukan eksperimen serupa dengan mengirimkan foton berpasangan melalui kabel fiber optik.

Namun karena keterbatasan, komunikasi berbasis kuantum ini tak dapat menjangkau wilayah dengan jarak yang lebih jauh.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya