SMA 1 PSKD Ungkap Tantangan Jalani Program eSports

Dalam kurun waktu satu setengah tahun, program eSports di SMA 1 PSKD Jakarta ternyata banyak ditentang oleh berbagai pihak. Siapa saja?

oleh Yuslianson diperbarui 27 Okt 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2017, 07:30 WIB
eSports
Turnamen eSports. (Doc: AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan eSports saat ini tumbuh dengan pesat. Tak hanya di negara-negara besar, di Indonesia eSports atau olahraga elektronik ini pun sedang digandrungi.

Melihat fenomena tersebut, salah satu sekolah di Jakarta pun memberanikan diri untuk membuka program eSports pertama di Indonesia. Sekolah tersebut adalah SMK 1 PSKD.

Sekadar informasi, sekolah yang bertempat di Jl. Diponegoro No. 80, Jakarta Pusat ini sebenarnya sudah satu setengah tahun lalu membuka program eSports. Hanya saja, baru tahun ajaran 2017/2018 program tersebut dibuka untuk umum.

Sebagai sebuah institusi sekolah, Kepala Sekolah SMA 1 PSKD, Yohannes P Siagian mengakui harus bekerja keras untuk menyakinkan orangtua tentang program eSports ini.

"Setiap bertemu dengan orangtua yang mengeluhkan nilai anak yang turun karena program eSports ini, saya selalu mengedukasi dan berkomunikasi ulang kepada orangtua tentang hal-hal positif eSports," ujar Yohannes saat ditemui Tekno Liputan6.com di Jakarta baru-baru ini.

Ia mengatakan, banyak orangtua sering salah paham dengan konsep nilai di sekolah. "Berbeda dengan yang lain, sistem penilaian kita berdasarkan perkembangan anaknya, bukan dari nilai mata pelajaran yang dikuasai," ungkapnya.

Yohannes P. Siagian, Kepala Sekolah SMA 1 PSKD. Liputan6.com/ Yuslianson

"Banyak orangtua yang termakan omongan atau gengsi dengan teman-temannya dalam hal nilai, di mana ada kebiasaan buruk di budaya Indonesia yang overvalue tentang konsep nilai. Mereka lebih mementingkan nilai mata pelajaran yang tinggi ketimbang anaknya bahagia. Asalkan si murid memiliki skill dan guru atau sekolah sanggup, nilai tak sepenting itu," kata Yohannes.

Lalu bagaimana dari pihak pemerintah? "Hingga saat ini, kita (SMA 1 PSKD) belum mendapatkan teguran baik dari pemerintah atau pun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemdikbud) perihal program eSports di sekolah ini," ujarnya. 

Selain melakukan friendly match, murid-murid yang ikutan program eSports ini juga sering ikut turnamen eSports. "Kita sering ikutan turnamen eSports kok. Ini dilakukan agar anak-anak memiliki pengalaman di dalam pertandingan eSports sebenarnya," jelasnya.

Saat ditanya apakah ia dan sekolah memberikan target untuk menjadi juara di setiap turnamen, Yohannes mengatakan tidak. "Berdasarkan pengalaman saya di program basket, saya ingin anak-anak lebih fokus pada proses, bukan hasil akhir," tandasnya.

(Ysl/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya