Liputan6.com, Shanghai - Festival Belanja Online 11.11 Alibaba resmi berakhir tepat pada pukul 00.00 waktu setempat, Minggu (12/11/2017) kemarin. Hasilnya, pesta belanja online ini mencatat angka gross merchandise volume (GMV) sebesar RMB 168,2 miliar atau US$ 25,3 miliar atau setara Rp 337,6 triliun.
Tim Liputan6.com berkesempatan untuk menyaksikan langsung penutupan transaksi, di mana total GMV ditampilkan di layar raksasa di Mercedes-Benz Arena, Shanghai, Tiongkok. GMV adalah total transaksi, termasuk biaya logistik, menggunakan Alipay di seluruh marketplace Alibaba di Tiongkok dan AliExpress dalam periode 24 jam.
Advertisement
Baca Juga
Adapun, angka GMV Festival Belanja Online 11.11 naik 39 persen dari GMV tahun lalu yang sebesar RMB 120,7 miliar atau US$ 17,79 miliar. Angka GMV 2016 ini sudah tercapai pada saat festival belanja online berlangsung. Sekitar pukul 13.00 waktu setempat, total GMV yang diraih telah melebihi RMB 120,7 miliar.
Tak hanya GMV, peningkatan tahun ini juga terlihat dari jumlah total pengiriman yang mencapai 812 juta, naik 23 persen dari tahun sebelumnya, yakni 657 juta pengiriman. Hingga penghujung 11 November, Alibaba telah melakukan 366 juta pengiriman.
Jumlah proses transaksi pembayaran melalui Alipay pun mengalami pertumbuhan sebesar 41 persen dibanding tahun lalu, yakni 1,48 miliar transaksi.
Selain itu, Alibaba Cloud tercatat memproses hingga 325 ribu pesanan per detik pada puncaknya. Adapun, sekitar 90 persen transaksi belanja online dilakukan melalui ponsel.
Aspirasi Kualitas dari Konsumen Tiongkok
Angka-angka tersebut menunjukkan Festival Belanja Online 11.11 tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Strategi New Retail yang memadukan jagat online dan offline terbukti ampuh. Namun, bagi Alibaba, festival belanja tahunan ini memiliki makna lebih dari sekadar mencetak angka GMV fantastis setiap tahunnya. Meskipun, angka GMV diakui sebagai salah satu cara mudah untuk mengukur kesuksesan ajang tersebut.
Seperti diungkap CEO Alibaba, Daniel Zhang, "(Perolehan) GMV lebih dari US$ 25 miliar dalam sehari bukanlah angka penjualan semata. Itu mewakili aspirasi kualitas konsumsi dari konsumen Tiongkok. Dan angka ini juga mencerminkan bahwa penjual dan pelanggan telah benar-benar menerima integrasi retail online dan offline,” ujar Zhang.
Tahun ini, ada 140 ribu brand dan merchant dari Tiongkok dan dunia yang berpartisipasi dalam Festival Belanja Online 11.11. Sementara, lima brand impor yang dibeli oleh konsumen Tiongkok antara lain Swisse, Aptamil, Kao/Merries, Moony, dan Bio Island.
Berdasarkan data GMV, lima negara yang menempati posisi teratas yang melakukan penjualan lintas wilayah ke Tiongkok, yakni Jepang, Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Korea. Selanjutnya, lima negara teratas yang melakukan transaksi lintas wilayah untuk mendapatkan produk dari Tiongkok kemarin adalah Rusia, Hong Kong, Amerika Serikat, Taiwan, dan Australia.
Lewat data GM diketahui, produk-produk Tiongkok yang diminati antara lain ponsel, mantel wol, sweater rajut, dress, dan sweter. Adapun produk Tiongkok yang banyak dipesan oleh konsumen Indonesia dan Filipina adalah jam tangan.
(Dyah Puspita Wisnuwardani/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement