Peristiwa Supermoon Pertama 2017 Jatuh pada Akhir Pekan Ini

Jarak Supermoon justru akan lebih dekat dengan Bumi. Perisitwa ini akan terjadi pada Minggu (3/12/2017) pukul 4.00 subuh.

oleh Jeko I. R. diperbarui 30 Nov 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2017, 18:00 WIB
20161114-Romantisme Supermoon di Bali-Indonesia
Warga berdiri dengan latar belakang supermoon yang terlihat di Pantai Sanur, Bali, Senin (14/11). Fenomena ini terjadi saat bulan mencapai titik terdekat dengan bumi dan merupakan fenomena supermoon terbesar dalam 68 tahun terakhir. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa alam Supermoon pertama di 2017 akan berlangsung dalam waktu dekat. Supermoon akan kembali menghiasi langit Bumi lebih tepatnya pada pekan ini.

Jika beberapa waktu terakhir sudah muncul bulan purnama yang jaraknya terhitung dekat, jarak Supermoon justru akan lebih dekat dengan Bumi.

Puncak Supermoon akan terjadi pada Minggu subuh (3/12/2017) kira-kira pukul 4.00 WIB waktu Indonesia. Jika jarak Bulan biasanya berjarak 238 mil dari Bumi, saat Supermoon ia akan berjarak 222 mil.

Menurut informasi yang dilansir Fox News pada Kamis (30/11/2017), Bulan pada saat Supermoon akan lebih terang 30 persen dan 14 persen lebih besar. Bahkan, penduduk di wilayah Asia akan melihatnya menutupi lintasan bintang Aldebaran sebelum purnama.

Semisal Supermoon tak tampak karena cuaca buruk pada awal Desember ini, kamu bisa menyaksikan Supermoon berikutnya pada Januari 2018 mendatang.

Cara Melihat Supermoon

20161114-Romantisme Supermoon di Bali-Indonesia
Penampakan supermoon yang terlihat di atas Pantai Sanur, Bali, Senin (14/11). Fenomena ini terjadi saat bulan mencapai titik terdekat dengan bumi dan merupakan fenomena supermoon terbesar dalam 68 tahun terakhir. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Meski diklaim akan lebih dekat dengan Bumi, peristiwa Supermoon ini ternyata bukan yang paling besar di 2017.

Supermoon terbesar justru tampak jelas dari Bumi pada 2016 lalu. Peristiwa Supermoon itu juga disebut sebagai Supermoon paling besar dalam 70 tahun terakhir.

Tentu peristiwa tersebut jadi kesempatan langka untuk melihat bulan dengan bentuk terbesarnya dari Bumi. Sebab, jika kamu melewatkan peristiwa langka ini, kamu akan kembali melihat Supermoon dalam waktu terdekat setidaknya pada 25 November 2034.

Bob Breman, astronom dari Slooh Community Observatory, mengatakan jika ingin melihat Supermoon tidak memerlukan alat khusus.

Kamu bisa melihatnya dengan mata telanjang. Sementara kalau ingin mendapatkan pemandangan terbaik dari peristiwa ini, usahakan untuk melihat di tempat yang tidak ada polusi cahaya seperti di perkotaan. Karena, tingkat kecerahan bulan bisa dihalangi cahaya lampu gedung-gedung atau awan.

Bulan purnama terjadi setiap bulan ketika matahari, Bumi, dan bulan berada dalam garis sejajar. Supermoon sendiri terjadi ketika bulan berada di titik perigee atau titik terdekat dengan bumi.

Pejabat NASA dalam sebuah pernyataan menjelaskan, dengan dekatnya jarak tersebut, Bulan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih cerah di langit.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya