Liputan6.com, Tangerang Selatan - Layanan uang elektronik Telkomsel, T-Cash, bakal bisa dipakai untuk menyalurkan kredit perbankan. Diungkapkan oleh Head of T-Cash Lifestyle Herman Suharto, sekarang pihaknya tengah menggodok hal tersebut bersama dengan beberapa mitra perbankan.
"Masih digodok karena dari mitra bank kami sedang open, jadi kami menjajaki dengan beberapa mitra perbankan yang kami assess," kata Herman ditemui Tekno Liputan6.com di Pasar Modern Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (16/3/2018).
Herman mengatakan, T-Cash berkomitmen membantu perbankan untuk menyalurkan dana kepada masyarakat. "Kami sebagai perusahaan telko, jadi kami merupakan mitra perbankan untuk men-disburse loan," ucap dia.
Advertisement
Baca Juga
Soal bank mana saja yang bakal menyalurkan pinjamannya lewat T-Cash, Herman masih belum bisa mengungkap karena saat ini proses penjajakan masih berlangsung.
Kendati demikian, dia menyebut ada beberapa mitra perbankan yang sudah berkerja sama dengan T-Cash. "Misalnya BTPN dan sudah ada beberapa bank pemerintah yang bekerja sama. Sementara, ada beberapa yang masih penjajakan," sambung Herman.
Dalam menyalurkan kredit perbankan, T-Cash bisa menggunakan informasi-informasi kebiasaan pengguna saat memakai layanan telko untuk menentukan kelayakan merchant mendapatkan pinjaman kredit perbankan.
"Itu ada, kami (T-Cash) kan sudah cukup lama jalan, tapi enggak bisa share lebih jauh karena sedang masa penjajakan. Kami tergantung dari mitra, tapi kami lihat pengguna kami, rekapnya seperti apa," sahutnya.
Intinya, kata dia, T-Cash dan perbankan merupakan mitra, bukan kompetitor. "Sebenarnya kami bisa jadi mitra perbankan, membantu mereka menyalurkan financial service," ia menuturkan.
20 Juta Pengguna
Sekadar diketahui, T-Cash saat ini memiliki sekitar 20 juta pengguna dengan angka pengguna aktif per bulannya (MAU) sebanyak 8 juta user atau 25 persen dari total pengguna.
T-Cash menargetkan, pihaknya memiliki dua kali lipat jumlah pengguna di akhir tahun 2018. Saat ini jumlah transaksi nontunai dengan T-Cash mencapai 10 juta transaksi per bulannya.
Rencananya, demi mencapai target jumlah pengguna dua kali lipat pada akhir 2018, Tcash melakukan berbagai strategi. Misalnya saja masuk ke beberapa pasar modern seperti pasar Mayestik dan Pasar Modern Bintaro, layanan agnostic Tcash alias bisa digunakan oleh pemilik operator lain pada April 2018, hingga penyaluran kredit perbankan.
Advertisement
T-Cash Bisa Buat Bayar Belanja di Pasar
Sekadar diketahui, T-Cash mulai masuk ke pasar sebagai fokus pengembangan ekosistem digital di Indonesia. Salah satunya diwujudkan dengan pemberdayaan pedagang Pasar Modern Bintaro, Tangerang Selatan.
Setidaknya, ada 90 pedagang lapak sayur mayur, buah, dan bahan makanan di Pasar Modern Bintaro yang telah menjadi merchant T-Cash. Hal ini sekaligus dilakukan sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat terkait transaksi nontunai.
Herman mengemukakan, pasar dijadikan sebagai fokus T-Cash karena merupakan ekosistem ideal untuk edukasi gaya hidup digital.
Ini karena pasar merupakan tempat bertemunya berbagai kalangan masyarakat, sekaligus jadi tempat transaksi tunai terbanyak. Kehadiran T-Cash juga untuk mempercepat tingkat inklusi keuangan hingga 75 persen pada akhir 2019.
"T-Cash ingin mendorong pembayaran cashless dan meningkatkan financial inclussion di Indonesia sejalan dengan target pemerintah," kata Herman.
Menurutnya, saat ini kondisi pasar sudah berubah menjadi lebih modern. Kendati begitu, pembayaran di pasar masih bersifat tunai.
"Masih banyak yang bayar cash, padahal kalau pakai cash riskan, lebih simpel pakai uang elektronik, misalnya pedagang tidak perlu menyiapkan uang kembaliannya."
Untuk itulah, T-Cash hadir di pasar. Total, sudah ada dua pasar yang dimasuki T-Cash, yakni Pasar Mayestik Blok M dan Pasar Modern Bintaro.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: