Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat perusahaan telekomunikasi AT&T mencaplok raksasa hiburan Time Warner sebesar Rp 1.100 triliun? Atau Verizon mengakuisisi Yahoo senilai US$ 4,83 miliar atau setara Rp 64,4 triliun?
Aksi korporasi di atas menjadi jawaban atas perubahan yang sedang terjadi di industri telekomunikasi. Layanan digital semakin banyak bermunculan, dan operator kini tak lagi hanya mengandalkan layanan telekomunikasi sebagai core business mereka.
Menanggapi hal itu, Direktur Keuangan Telkom, Harry M Zen mengungkap bahwa Telkom berkomitmen penuh untuk menjadi perusahaan telco-digital di Indonesia. Menurutnya, infrastruktur jaringan dimiliki Telkom akan menguntungkan anak usaha lainnya yang menjalankan bisnis digital.
Advertisement
Baca Juga
"Kami strongly committed untuk menjadi telco-digital company. Kalau sudah ada infrastruktur, boleh dong kita pakai untuk keperluan bisnis supaya nantinya bisa support layanan digital juga," ungkapnya ditemui di Jakarta, Selasa (20/6/2017) kemarin.
Namun, pihaknya belum berminat untuk mengikuti jejak AT&T ataupun Verizon yang ingin menjadi perusahaan digital sepenuhnya. Menurutnya, industri digital dinilai belum stabil.
"Kami tetap maintain bisnis expertise kami sebagai perusahaan telekomunikasi yang membangun infrastruktur jaringan hingga satelit. Tapi, belum ada rencana seperti AT&T atau Verizon karena industri digital itu masih volatile," tambahnya.
Menurut Harry, Telkom diperkuat dengan jaringan telekomunikasi yang dimilikinya , mulai dari fiber optic, fixed line, hingga jaringan seluler untuk mendukung layanan digital seperti T-Cash dan Langit Musik.
(Cas/Why)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: