Liputan6.com, Jakarta - Selain mengumpulkan seluruh data penggunanya, Facebook ternyata juga memindai seluruh tautan (link) dan foto yang dikirim lewat platform chatting Messenger.
Tidak hanya itu, raksasa media sosial ini juga membaca isi pesan yang dikirimkan jika ditandai ke moderator untuk memastikan konten tetap patuh pada aturan perusahaan. Jika tidak, pesan tersebut akan diblokir atau dihapus.
Perusahaan mengonfirmasi hal tersebut dalam wawancara dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg. Saat itu banyak yang mempertanyakan tentang praktik privasi pada Messenger.
Advertisement
Baca Juga
Zuckerberg menceritakan tentang sebuah panggilan telepon yang berkaitan dengan pembersihan etnis di Myanmar. Saat itulah, Facebook mendeteksi orang yang mengirim pesan sensasional melalui aplikasi Messenger.
"Untuk kasus semacam itu, sistem kami mendeteksi apa yang terjadi. Kami menghentikan pesan-pesan tersebut," kata Zuckerberg, sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Bloomberg, Kamis (5/4/2018).
Terkait dengan pemindaian pesan yang dikirim melalui Messenger ini, sejumlah pengguna mencuitkan reaksinya di Twitter.
"Apakah selama ini Facebook membaca setiap pesan?" dan "Facebook telah berada di ambang kehancuran pada pekan ini terkait dengan caranya menangani data pribadi" merupakan dua pertanyaan yang banyak dicuitkan oleh pengguna.
Facebook pun memberikan jawaban bahwa Messenger tidak menggunakan data dari pesan yang telah dibaca untuk kepentingan iklan. Kendati demikian, kata Facebook, kebijakan dapat melampaui apa yang diharapkan pengguna Messenger.
Kepada Bloomberg, Facebook mengatakan pembicaraan yang ada di Messenger bersifat privat. Facebook memindai dan menggunakan tools yang sama dengan yang dipakai untuk mencegah penyalahgunaan di jejaring sosial pada umumnya.
Semua Demi Lindungi Plaform
Menurut Facebook, semua konten harus mematuhi standar komunitas yang sama, yakni orang dapat melaporkan unggahan atau pesan yang kemudian akan ditinjauan oleh tim.
Selain dari laporan pengguna, Facebook memiliki tool atau perangkat otomatis yang juga bisa melakukan pemindaian.
"Misalnya di Messenger, saat pengguna mengirim foto, sistem secara otomatis akan memindai menggunakan teknologi pencocokan foto untuk mendeteksi apakah gambar mengandung pornografi anak. Begitu juga dengan saat mengirimkan tautan, kami akan memindai apakah tautan tersebut mengandung malware atau virus," kata juru bicara Facebook Messenger.
Dia juga menyebut, Facebook merancang tool otomatis ini dengan tujuan menghentikan tindakan-tindakan menyimpang di platform mereka.
Advertisement
Messenger Punya Aturan Sama dengan Facebook
Setelah mencuatnya kasus penyalahgunaan data pengguna oleh Cambridge Analytica, perusahaan memperbarui kebijakan data mereka.
Selain itu Facebook juga memperbarui persyaratan layanan . Tujuannya untuk mengklarifikasi bahwa Messenger dan Instagram memiliki aturan yang sama dengan Facebook.
"Lebih baik kami menjelaskan bagaimana kami membasmi aktivitas-aktivitas yang mencurigakan, salah satunya dengan cara menganalisa apa yang dibagikan oleh pengguna," kata Facebook dalam unggahan blog mereka.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: