Jerman Tuding Rusia sebagai Dalang Serangan Siber

Menteri Luar Negeri Jerman blak-blakan menyebut nama Rusia sebagai dalang serangan siber yang terjadi di Jerman pada akhir Februari lalu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Apr 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 16:00 WIB
Keakraban Erdogan, Putin, Rouhani Saat Bahas Perdamaian Suriah
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dalam pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani terkait perdamaian Suriah di Ankara, Turki, Rabu (4/4). (AFP PHOTO/ADEM ALTAN)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah terjadi serangan siber ke sistem pemerintah Jerman pada akhir Februari 2018, sekarang Jerman mulai berani menyebut nama Rusia sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Keterlibatan Rusia diungkapkan sendiri oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Heiko Maas.

"Kami sempat mendapat serangan di Kementerian Luar Negeri, serangan itu kami asumsi berasal dari Rusia," ucap Maas, seperti dilansir Reuters, Senin (16/4/2018).

Sebelumnya, Jerman digempur serangan siber pada akhir Februari 2018. Serangan siber tersebut terbilang kuat dan berlangsung terus-terusan, bahkan berhasil menembus jaringan komputer Kementerian Luar Negeri Jerman. Alhasil, para pegawai pun harus bekerja keras menanggulangi efek serangan.

Pihak kementerian pada awalnya menolak memberikan komentar, tapi media Jerman dan pakar keamanan menuding kelompok hacker Rusia sebagai dalang dari serangan.

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyanggah tudingan itu.

"Kami dengan menyesal mencatat bahwa setiap serangan hacking di dunia pasti dihubungkan dengan hacker Rusia, tapi tiap kali menuduh mereka tidak punya bukti nyata," ucap Peskov.

Kelompok Rusia yang dituduh adalah Fancy Bear yang memang sering dituding melakukan serangan siber dengan motif politik terhadap banyak negara. 

Rekam Jejak Fancy Bear

10 Aplikasi Hacking untuk Menjebol Password Windows dan Website
Kini hampir semua akun yang ada di internet pasti dilengkapi dengan password, demi menjaga keamanan dan privasi dari pengguna.

Tidak ada yang tahu kapan kelompok Fancy Bear pertama kali didirikan, ada yang bilang pada 2004, ada juga yang menyebut 2007.

Kelompok ini selalu menyerang negara-negara yang dianggap menentang kepentingan nasional Rusia di ranah internasional.

Contohnya, Fancy Bear menyerang situs World Anti-Doping Agency (Badan Anti-Doping Dunia) karena mengekspos atlet-atlet Rusia yang melakukan doping, yang membuat para atlet itu tidak bisa turut bertanding di Olimpiade Rio.

Fancy Bear juga dituduh melakukan serangan ke Amerika Serikat saat musim pemilu 2016. Baru-baru ini, mereka sempat dicurigai melakukan serangan siber ke Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.

Selain Fancy Bear, kelompok ini memiliki nama-nama julukan seperti APT28, Pawn Storm, dan Tsar Team.

Fancy Bear dan Cozy Bear

Hacker
Ilustrasi Hacker (iStockPhoto)

Fancy Bear memiliki kelompok sahabat bernama Cozy Bear yang didirikan sekitar 2008.

Nama "Bear" yang dimiliki kedua grup itu berkaitan dengan beruang sebagai simbol Rusia sejak zaman kekaisaran.

Berdasarkan informasi dari kelompok keamanan siber CrowdStrike, Fancy Bear diduga berkaitan dengan intelijen militer Rusia, sementara Cozy Bear terkait dengan otoritas keamanan Rusia.

(Tom/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya