Gamer Generasi Muda Terpilih Jadi Presiden Nintendo

Seorang gamer dari generasi muda, Shuntaro Furukawa, diangkat menjadi presiden baru Nintendo.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Apr 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2018, 07:30 WIB
Nintendo
Gim Kirby Star Allies yang baru saja meluncur di Nintendo Switch (sumber: nintendo)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 2015 lalu, kalangan gamer berduka karena meninggalnya Presiden Nintendo Satoru Iwata akibat kanker.

Sekarang, Nintendo akan kedatangan presiden baru dari generasi muda, yaitu Shuntaro Furukawa.

Dilansir Nintendo Life, Senin (30/4/2018), Shuntaro Furukawa pertama kali bergabung di Nintendo pada 1994 silam, dan telah menjadi petinggi dari Pokemon Company sejak 2012.

Furukawa menggantikan posisi Tatsumi Kimishima yang memimpin Nintendo setelah ditinggalkan Iwata.

Pergantian kepemimpinan ini tidaklah disebabkan oleh penjualan yang buruk, justru karena Nintendo Switch laku besar di pasaran.

Alasan penunjukkan Furukawa adalah usianya yang relatif muda, yakni 46 tahun. Kimishima, yang lebih tua dari Iwata, percaya sosok yang lebih muda dibutuhkan untuk memahami kebutuhan konsumen. 

Untuk diketahui, Iwata sendiri menjadi presiden Nintendo ketika usianya masih 42 tahun.

Di samping berpengalaman menjadi petinggi Pokemon Company, Furukawa pun sudah akrab dengan Shigeru Miyamoto, kreator Super Mario.

Kimishima sendiri dijadwalkan turun takhta pada Juni 2018 mendatang, tapi ia tidak akan meninggalkan perusahaan, dan hanya beralih menjadi penasihat Nintendo.

 

Nintendo Switch Sukses Besar

Mario Kart di Jepang
Nintendo Mario Kart Dunia Nyata di Jepang, Kini Sudah Tidak Aktif

Turunnya Kimishima tidak karena kemampuannya yang buruk dalam menjalankan perusahaan, buktinya Nintendo Switch laris manis di pasaran. 

Dilansir Geekwire, Nintendo berhasil membukukan penjualan sebesar US$ 9,7 miliar atau sekitar Rp 134 triliun di penghujung tahun fiskalnya pada akhir Maret 2018. Angka tersebut mengindikasikan kenaikan penjualan sebesar 105 persen dari tahun lalu.

Nintendo Switch telah terjual sebanyak 17 juta unit semenjak rilis pada 3 Maret 2017. Di Amerika Serikat (AS), konsol ini terjual hampir lima juta unit pada 10 bulan pertama peluncurannya.

Pencapaian tersebut mengalahkan Nintendo Wii yang hanya terjual empat juta unit pada hitungan jangka waktu yang sama.

Untuk tahun depan, Nintendo menargetkan penjualan Switch sebanyak 20 juta unit.

Laris manisnya Nintendo Switch di pasaran menjadi berkah tersendiri bagi Nintendo, apalagi karena laporan penjualan Nintendo Wii U yang tidak sesuai ekspektasi.

Salah satu gim yang menunjang penjualan Nintendo Switch adalah Super Mario Odyssey, gim Mario 3D yang rilis pada 27 Oktober 2017. Gim tersebut berhasil terjual sebanyak 10 juta kopi.

Hasilnya, profit yang diraih Nintendo meningkat sampai 505 persen dari US$ 270 juta (sekitar Rp 3 triliun) pada tahun sebelumnya, dan sekarang berhasil meraup US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 20 triliun).

Nintendo Akan Fokus ke Super Smash Bros

Super Mario Odyssey
Gameplay Super Mario Odyssey. Liputan6.com/ Yuslianson

Setelah sukses dengan Super Mario Odyssey, pada pertengahan 2018 ini pihak Nintendo akan sibuk mempromosikan Super Smash Bros.

Dalam acara Nintendo Direct awal bulan lalu, perusahaan yang bermarkas di Kyoto, Jepang, mengumumkan kehadiran gim seri Super Smash Bros di konsol Switch.

Meski singkat, gim Super Smash Bros yang dirilis tahun ini akan menyertakan karakter-karakter baru, seperti dari gim Splatoon.

Selain karakter baru, gim ini juga menyertakan karakter-karakter yang sudah dikenali, seperti Mario dari seri gim Super Mario Bros dan Link dari seri gim The Legend of Zelda.

Selain dua karakter gim tersebut, Nintendo masih bungkam siapa-siapa saja yang akan muncul di dalam gim tersebut.

Selanjutnya, Nintendo akan membocorkan informasi terbaru terkait gim ini di pagelaran E3 pada Juni 2018 mendatang.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya