Asyiknya Menjajal TV QLED Samsung 2018, Bisa 'Menyatu' Kayak Bunglon

Simak hands-on TV QLED Samsung 2018 dalam sebuah video singkat berikut ini.

oleh Jeko I. R. diperbarui 09 Okt 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2018, 08:00 WIB
Samsung
TV QLED terbaru Samsung di acara First Look, New York, Amerika Serikat. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini Samsung memperkenalkan lini televisi atau TV QLED terbarunya untuk 2018.

Rangkaian TV QLED terbaru ini dipamerkan Samsung di sebuah gelaran khusus bernama "First Look" di New York, Amerika Serikat (AS).

Beruntung, Tekno Liputan6.com berkesempatan menyambangi acara besar ini. Adapun produk-produk yang diperkenalkan di antaranya mulai dari Q7F (55, 65, 75 inci), Q7C (55 dan 65 inci), Q8F (55, 65, dan 75 inci), Q9F (65, 75, dan 88 inci).

Kami pun sempat menjajal kecanggihan dari TV QLED Samsung, salah satu seri yang kami coba adalah Q9F varian 65 inci.

Salah satu fitu jagoannya adalah Ambient Mode yang mampu meniru pola wallpaper atau dinding layaknya bunglon dan membuat efek visual seolah menampilkan TV "menyatu" dengan dinding.

Penasaran seperti apa impresi pertama kami mencoba fitur-fitur menarik dari TV QLED Samsung 2018? Langsung saja yuk, simak dalam video berikut ini.

5 Fitur Canggih TV QLED Samsung 2018

Samsung
President of Visual Display Business Samsung Electronics Jonghee Han memamerkan rangkaian produk TV QLED terbarunya di acara First Look, New York, Amerika Serikat. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Terlepas dari desain yang sangat estetis dan penuh gaya, Samsung juga membekali TV QLED-nya itu dengan sejumlah fitur canggih. Apa saja? Berikut Tekno Liputan6.com rangkum dari sesi keynotes yang dibawakan oleh para jajaran eksekutif Samsung.

Bixby

Bixby tentu menjadi salah satu fitur yang paling dinanti untuk hadir pada TV QLED Samsung 2018.

Dengan kehadiran Bixby, pengguna TV QLED Samsung bisa memakai asisten virtual ini dengan memerintahkan instruksi yang diinginkan, seperti "putar lagu Spotify favorit saya", "putar serial favorit saya", dan masih banyak lagi.

Pengguna juga bisa menginstruksikan Bixby untuk terhubung dengan perangkat pintar Samsung lain yang ada di rumah. Bisa dibilang, TV QLED Samsung berperan sebagai 'pusat' pengontrol perangkat pintar lain hanya dengan menggunakan Bixby.

Contoh, jika pengguna ingin mengecek isi kulkas tetapi terlalu lama bergerak, mereka bisa beranjak ke TV QLED dan bertanya kepada Bixby, "coba lihat isi kulkasku, tampilkan dalamnya seperti apa,". Canggih, bukan?

Kehadiran Bixby juga seiringan dengan ekosistem perangkat pintar Samsung yang hadir dalam aplikasi bernama Smart Things. Aplikasi ini berperan sebagai platform pusat dari semua perangkat rumahan pintar Samsung. Lewat aplikasi ini pun, pengguna bisa mengatur semua perangkat pintar yang kompatibel dengan Smart Things.

Smart Things juga memiliki fitur untuk memudahkan pengguna mensinkronisasikan aplikasinya ke dalam TV QLED. Biasanya, jika mau sinkronisasi ke TV pengguna harus login pakai email, password, dan lain-lain.

Hal-hal seperti ini tentu memakan waktu. Dengan fitur yang ada di aplikasi Smart Things, proses sinkronisasi bisa lebih mudah tanpa harus melakukan hal-hal seperti memasukkan password dan yang lainnya.

Direct Full Array

Samsung
Rangkaian TV QLED terbaru Samsung di acara First Look, New York, Amerika Serikat. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Khusus lini Q8F dan Q9F, hadir dengan teknologi Direct Full Aray (DFA) yang mampu menghasilkan kualitas gambar murni 100 persen sebagaimana yang bisa dilihat oleh mata manusia.

Ya, berkat teknologi ini, gambar yang ada di TV QLED Samsung tampil dengan detail yang realistis dengan gamut warna yang sangat kontras, tetapi tetap nyaman dilihat.

Untuk diketahui, teknologi Direct Full Array mampu memaksimalkan semua dot (butir) QLED yang ada di layar TV mejadi terang dan redup, tergantung kondisi warna yang ada di gambar. Jadi, baik warna gelap dan terang akan ditampilkan secara kontras.

Kabel One Invisible Connection

QLED TV Samsung Dipamerkan di Samsung Forum 2017 di Singapura. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar
QLED TV Samsung Dipamerkan di Samsung Forum 2017 di Singapura. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Untuk diketahui, Samsung memiliki tiga fokus dalam acara First Look: Q Style, Q Smart, dan Q Picture. Khusus untuk Q Style, Samsung kali ini mengutamakan desain TV QLED yang lebih minimalis dan minim kabel.

Senior Product Marketing Manager TV dan Audio Visual Samsung Electronics Indonesia Ubay Bayanudin, kepada Tekno Liputan6.com, mengakui kalau banyak pengguna TV rata-rata memiliki limitasi saat menempatkan TV di rumahnya.

"Mereka itu terbatas kalau mau meletakkan TV di tempat favoritnya, ya karena dibatasi kabel. Banyak kabel, jadi repot. Adanya kabel-kabel ini juga membuat nilai estetika dari TV yang dipasang. Makanya tahun ini kita minimalisir penggunaan kabel dengan menghadirkan satu kabel saja, yakni One Invisible Connection 2.0," ujar Ubay.

Menariknya, kabel One Invisible Connection 2.0 kali ini hadir dengan panjang hingga 15 meter. Tentu ini memudahkan pengguna meletakkan TV di tempat yang mereka mau tanpa harus dibatasi oleh kabel yang pendek ukurannya.

Ubay mengungkap, kabel One Invisible Connection kali ini adalah pembaruan dari kabel TV QLED yang ada pada 2017. "Ya kalau tahun lalu itu ada kabel power dan data, sekarang jadi satu, lebih mudah dan tidak makan tempat," tambahnya.

Ambient Mode

Samsung
Fitur Ambient Mode di TV QLED terbaru Samsung. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Ini dia fitur yang tak kalah menariknya. Ya, Ambient Mode adalah salah satu fitur andalan TV QLED Samsung 2018 yang diklaim mengedepankan nilai fungsionalitas dan estetika.

Jae Julien selaku Vice President of Samsung Visual Display UX Team Samsung Electronics mengklaim kalau Ambient Mode adalah fitur yang sudah diredefinisikan untuk memberikan kepuasan bagi para pengguna TV QLED.

"Kebanyakan TV selalu dimatikan 80 persen, setiap waktu. Bayangkan, cuma jadi pajangan dengan layar hitam. Karena itu, kehadiran UX baru dalam Ambient Mode yang ada pada jajaran TV QLED terbaru ini bisa 'menghidupkan' TV yang mati menjadi menyala seperti lukisan," ujarnya dalam sesi keynote First Look yang dihelat di American Stock Exchange pada Rabu pagi (7/3/2018) waktu Amerika Serikat (AS) yang juga turut dihadiri Tekno Liputan6.com.

Pada kesempatan yang berbeda, Ubay juga mengakui salah satu highlight TV QLED 2018 itu adalah mengajak masyarakat menghabiskan waktu lebih banyak di depan TV, tak cuma untuk menonton, tetapi juga memanfaatkan teknologi lain seperti Ambient Mode ini,

"Sebagian besar TV kan nggak berfungsi kalau mati, makanya biar bisa terintegrasi dengan bagian rumah kita, TV QLED Samsung terbaru ini dilengkapi dengan Ambient Mode," jelasnya.

Bisa dibilang, Ambient Mode merupakan fitur yang mirip dengan fitur "Always On Display" yang ada pada Galaxy S7, S8, dan S9.

Ketika TV dimatikan, layar akan memendarkan tampilan estetika, seperti gambar lukisan, berita ramalan, artikel berita, hingga kolase foto.

Dengan demikian, TV QLED terbaru Samsung tak akan "mati gaya" karena akan selalu hidup dengan fitur canggih ini.

Tak cuma itu, Ambient Mode juga mampu meniru pola wallpaper atau dinding layaknya bunglon (dalam contoh ini, lebih baik saat TV QLED ditempel di dinding) dan membuat efek visual seolah menampilkan TV "menyatu" dengan dinding.

Kualitas Audio Lebih Mumpuni

Samsung
Fitur Bixby yang kini hadir di TV QLED terbaru Samsung di acara First Look, New York, Amerika Serikat. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Samsung juga memamerkan empat perangkat audio terbarunya dengan kualitas suara yang lebih jernih dan imersif.

Uniknya, masing-masing perangkat soundbar ini dikhususkan bagi pengguna dengan karakteristik yang berbeda.

HW-N950 dengan Dolby Atmos, contohnya, dikhususkan bagi orang yang suka menonton film. Sementara, HW-N650 dengan teknologi Acoustic Beam dikhususkan bagi para gamer.

Lain lagi dengan HW-NW700, yang hadir khusus bagi TV dinding untuk menawarkan kualitas suara yang alami dan menyatu dengan lingkungan.

Dan yang terakhir adalah VL550, perangkat kecil yang bisa ditempel di bagian metal mana pun dan bisa digunakan untuk mengontrol musik hanya dengan instruksi suara.

(Jek/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya