Bisnis Ritel Bisa Jangkau Lebih Banyak Konsumen dengan Blockchain

Terdapat banyak skenario untuk memanfaatkan teknologi blockchain dalam berbisnis.

oleh Iskandar diperbarui 26 Okt 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 15:00 WIB
Blockhain
Ilustrasi blockchain. Dok: netscout.com

Liputan6.com, Jakarta - Para pelaku bisnis terus mencari cara baru yang lebih efisien dan terjangkau untuk dapat menarik pelanggan baru. Metode marketing konvensional kian sulit karena pasar ritel menjadi lebih global dan metode belanja online pun lebih populer.

Hal ini dianggap sebagai salah satu masalah yang ingin diatasi oleh startup berbasis blockchain, Platin. Dengan mengembangkan protokol Proof of Location (PoL) pada blockchain, Platin memboyong solusi baru bagi periklanan pasar ritel.

PoL mengizinkan penempatan aset dan uang digital di lokasi mana pun. Aset digital dapat berupa mata uang kripto/cryptocurrency atau koin virtual, karakter, dokumen, gambar, kupon, dan barang digital lainnya.

Dengan teknologi Platin, aset-aset tersebut bisa ditempatkan secara strategis pada lokasi yang bisa diakses konsumen dengan mudah.

“Pilihan kustomisasi membuatnya menjadi perangkat pintar dalam melakukan marketing. Pelaku bisnis bisa menentukan jenis aset, persyaratan pengambilan, lokasi, jangka waktu, dan lain-lain untuk mendorong keterlibatan pelanggan dan meningkatkan penjualan,” ujar Co-founder dan CEO Platin, Allon Mason dalam keterangannya, Jumat (26/10/2018).

Terdapat banyak skenario untuk memanfaatkan teknologi ini dalam berbisnis. Sebagai contoh, sebuah department store yang buka di lokasi baru ingin menarik pelanggan mengunjungi cabangnya.

"Dengan menggunakan airdrop geospasial dari Platin, department store baru bisa dengan strategis melakukan airdrop token crypto yang berfungsi sebagai kupon di sekitar lokasi baru agar orang-orang mengumpulkannya melalui smartphone mereka," ucap Mason menjelaskan.

Bekerja di Belakang Layar

20151217-Kemendag Wajibkan Peraturan SNI Kepada Pengusaha Ritel
Suasana di pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, (16/12). Aturan pencantuman tersebut selain bagi importir atau produsen, juga diwajibkan bagi pedagang pengumpul. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Smart contract atau Platin Policies, bekerja di belakang layar untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas itu, dan membuka peluang baru untuk kegiatan marketing.

Smart contract mengharuskan seseorang untuk menonton video, memasukkan kode, atau mengunjungi lokasi fisik toko sebelum aset bisa ditukarkan dan didapatkan.

"Selain itu, aset-aset bisa diatur dengan geo-fence sehingga mereka hanya bekerja dalam area tertentu, atau mengubah aturan mereka tergantung lokasi. Ini memberikan keuntungan bisnis seperti menghitung ulang nilai diskon atau nilai pajak secara otomatis ketika pengguna berada dalam lokasi berbeda atau membuat aset tidak bisa digunakan di lokasi berbeda," imbuh Mason.

Dengan pertumbuhan persaingan pasar, membuat sistem insentif digital untuk menarik bisnis baru memiliki potensi yang sangat besar. Roadmap Platin mengungkapkan rencana perusahaan untuk memulai komersial airdrop pada kuartal ketiga 2019.

Mereka akan mengadakan Token Generation Event (TGE) pada tanggal 29 Oktober 2018 untuk memacu perkembangan teknologi mereka yang berbasis token PTNX lebih jauh lagi.

"Kami tengah mengeksplorasi potensi komersial dengan beberapa mitra global yang sangat menarik. Setelah berpartisipasi dalam Program Akselerator Blockchain Pemerintah Metropolitan Tokyo di awal 2018, kami memiliki koneksi yang kuat dengan beberapa pelaku bisnis global terkemuka di Jepang dan Asia," kata Mason.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya