Jurus AWS Ciptakan Tenaga Kerja Terampil di Platform Cloud

Ini jurus Amazon Web Services (AWS) membantu sektor pendidikan untuk menciptakan tenaga kerja terampil di bidang cloud computing.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Nov 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2018, 11:30 WIB
AWS
AWS Ground Station. Liputan6.com/ Agustina Melani

Liputan6.com, Las Vegas - Amazon Web Services (AWS), salah satu anak perusahaan Amazon.com turut membantu sektor pendidikan untuk menciptakan tenaga kerja terampil di bidang cloud computing.

AWS memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada siswa untuk terlibat dalam pendidikan cloud. Salah satunya lewat AWS Educate.

Pada poin pertemuan AWS Public Sector Breakfast disebutkan, AWS berupaya menumbuhkan keingintahuan bagi siswa di atas usia 14 tahun mengenai cloud.

AWS pun meningkatkan AWS Educate agar lebih menarik untuk mendapatkan pengalaman bagi para siswa. Untuk usia 14-17 tahun, AWS menawarkan tiga hal yang dipelajari oleh para siswa antara lain Cloud Explorer, Cloud Inventor dan Cloud Builder.

Baik Cloud Explorer dan Cloud Inventor, AWS mengubah sistem pendidikan dengan memberikan pengalaman lebih banyak lewat gim.

Kemudian pada tahap Cloud Builder, siswa diberikan pengalaman membangun situs web dan chatbot. Di Los Angeles, ada lebih dari 870 siswa yang sudah ikuti AWS Educate.

 

Pelatihan kepada Veteran

AWS re:Invet 2018. Liputan6.com/ Agustina Melani

Tak hanya siswa, AWS juga memberikan pelatihan kepada veteran. "Kami memberikan pelatihan bagi veteran dan pensiunan militer," ujar Vice President Worldwide Public Sector AWS, Teresa Carlson, Rabu (28/11/2018), di Las Vegas, Amerika Serikat.

Selain itu, AWS makin gencar meningkatkan kurikulum mengenai cloud. Salah satunya menggandeng universitas. AWS menggandeng Northern Virginia Community College (NOVA) untuk meluncurkan program sarjana di bidang cloud yang pertama kali di dunia.

"Tahun depan, Miami Dade College dan Columbus State Community College akan luncurkan sarja di bidang cloud. Kami pergi ke Timur dan Barat. Keliling dunia memberikan kemampuan, membuat jalan lewat pendidikan pemograman," ujar Teresa.

 

Perkembangan Cloud Butuh Rekanan

AWS re:Invent 2018. Liputan6.com/ Agustina Melani

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, CEO AWS Andy Jassy menuturkan, agar menciptakan ekosistem lingkungan cloud juga dibutuhkan kerja sama dengan pelanggan dan partner.

Ia menilai, pelanggan juga membutuhkan pertolongan dan bimbingan dari para partner agar cloud semakin mudah digunakan dan dipakai.

Pelanggan dibidik AWS yaitu pemilik perusahaan. AWS menilai potensi besar perusahaan menggunakan cloud.

Namun, mereka membutuhkan pertolongan untuk mengetahui lebih banyak mengenai cloud tersebut.

“Begitu banyak perusahaan, mereka juga ingin mulai untuk menggunakan cloud, mereka ingin hal yang mudah untuk cloud. Jadi hal pertama mereka butuh pertolongan. Kemudian saya pikir faktor keamanan,” ujar dia.

(Agustina Melani/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya