Liputan6.com, Jakarta - Usai bertahun-tahun menjadi 'lapak' utama pengguna iPhone yang di jailbreak, toko aplikasi Cydia menonaktifkan fitur pembelian.
Kabar ditutupnya fitur pembelian di Cydia Store ini muncul pertama kali langsung dari pencipta layanan, yakni Jay Freeman (alias Saurik).
Dikutip dari laman Endgadget, Minggu (16/12/2018), alasan dirinya memutuskan untuk menghentikan fitur tersebut karena memakan biaya dan masalah keamanan.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, dia sempat berencana untuk menutup fitur pembelian toko pada akhir 2018. Namun, hal itu dipercepat seminggu lebih awal setelah mengetahui ada lubang keamanan.
Freeman menjelaskan, lubang keamanan tersebut berasal dari masalah pembelian aplikasi di iPhone dengan menggunakan PayPal.
Berimbas Terhadap Kehidupan Pribadi
Insinyur software itu berkata, menjalankan layanan tersebut berimbas kepada kehidupan pribadi dan keuangannya dalam membuat keputusan.
"Saya kehilangan uang yang besar nominalnya karena layanan ini, dan itu bukan sesuatu yang ingin dipertahankan," tulis Freeman di Reddit.
Ia menambahkan, "pada awalnya memang dapat membantu mendanai jumlah staf kecil untuk mempertahankan ekosistem, tetapi itu butuh biaya besar, dan membuat banyak orang membenci saya secara tidak rasional."
Advertisement
Satu Dekade
Cydia diluncurkan petama kali 10 tahun lalu, tak lama setelah iPhone pertama mampu di jailbreak. Layanan ini menawarkan cara ke pengguna iOS untuk mem-bypass "gembok" Apple di App Store.
Berjalannya waktu, layanan tersebut berkembang pesat dan mampu membangun basis penggemar yang fanatik. Pada akhirnya, bagaimanapun juga, populeritas perangkat yang bisa di jailbreak pun semakin menyusut.
(Ysl/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :