Kecerdasan Buatan Jadi Solusi Tokopedia untuk Rantai Pasokan Barang

Tokopedia ingin agar konsumen di manapun bisa menerima barang di hari yang sama saat transaksi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Mar 2019, 09:16 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2019, 09:16 WIB
(Foto: Liputan6.com/Septian Deny)
CEO Tokopedia, William Tanuwijaya (Foto: Liputan6.com/Septian Deny)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyebut, teknologi kecerdasan buatan kini menjadi teknologi yang paling dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan, termasuk di bidang e-Commerce, salah satunya adalah masalah pasokan barang (supply chain) hingga logistik.

William mengatakan, sebagai perusahaan yang memiliki misi untuk memeratakan ekonomi secara digital, Tokopedia ingin agar konsumen di manapun bisa menerima barang di hari yang sama saat transaksi. Hal tersebut bisa dimungkinkan berkat teknologi.

"Salah satu misi kami adalah pemerataan ekonomi digital dan teknologi harus dipakai sebagai alat untuk memberdayakan dan mempercepat (pemerataan ekonomi digital)," tutur William di Gedung Baru Fasilkom UI, Depok, Kamis (28/3/2019).

Teknologi yang dimaksud adalah dengan kecerdasan buatan (AI). William mencontohkan, ketika orang Jakarta membeli keripik dari Aceh tidak bisa diterima di hari yang sama.

"Namun dengan teknologi bisa, saat ini Tokopedia tengah melakukan riset berbasis kecerdasan buatan," katanya.

Dengan teknologi kecerdasan buatan, kata William, Tokopedia mengumpulkan data-data konsumen beserta produk-produk yang banyak dibeli.

"Bayangkan kalau kita bisa memberi tahu pedagang dari Sabang sampai Merauke, demand terhadap produk mereka ada di kota mana saja, setelah mereka tahu demand tersebut mereka bisa menitipkan produk mereka di gudang-gudang kami," katanya.

Dengan demikian, kata William, pebisnis yang ada di Aceh seolah bisa memiliki kantor cabang di mana pun tempat pasar mereka.

"Ini adalah inovasi yang akan kami kembangkan dengan berbagai stakeholder yang lain," ujar dia.

Sekadar informasi, Tokopedia menyebut telah membantu lima juta masyarakat Indonesia memulai bisnis mereka, di mana 70 persennya adalah pebisnis baru. Kini Tokopedia juga dipakai oleh 9 juta user tiap harinya.

Transaksi Tokopedia pun telah menjangkau 93 persen kecamatan di Indonesia, di mana satu dari tiga barang transaksi bisa diterima di hari yang sama. Ia menyebut, dengan mengembangkan solusi berbasis AI, ke depan semua pesanan bisa diterima pembeli di hari yang sama.

 

 

Kembangkan Teknologi AI

Peresmian pusat pengembangan AI kolaborasi Tokopedia dan UI di Kampus UI, Depok, Kamis (28/3/2019).
Peresmian pusat pengembangan AI, kolaborasi Tokopedia dan UI di Kampus UI, Depok, Kamis (28/3/2019). Liputan6.com/Agustin Setyo W

William mengatakan, saat ini di antara berbagai teknologi, Tokopedia memang menggelontorkan paling banyak dananya untuk pengembangan AI.

Bahkan, untuk pengembangan sumber daya yang memahami tentang teknologi AI, Tokopedia juga berkolaborasi dengan Universitas Indonesia membangun sebuah pusat pegembangan AI di Fakultas Ilmu Komputer UI.

Ke depan, William mengatakan, Tokopedia juga akan mengembangkan kerja sama dengan berbagai kampus lainnya, termasuk yang ada di luar Jawa.

Ia menyebut kolaborasi dengan UI ini hanyalah langkah awal. "Tentu kami akan masuk ke daerah-daerah, karena misi Tokopedia adalah pemerataan ekonomi secara digital, tidak hanya mereka yang ada di pulau Jawa," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, telah berkolaborasi dengan sekitar 100 universitas di Indonesia.

"Kami berharap awalnya dari Tokopedia Corner, nanti akan menjadi Tokopedia AI Center seperti ini," ujarnya.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya