Liputan6.com, Jakarta - Tak cuma cantik dan cerdas, Melinda Gates juga merupakan seorang ibu yang baik.
Istri dari Bill Gates ini, rela keluar dari pekerjaan hanya untuk menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Business Insider, Selasa (7/5/2019), Melinda bergabung dengan raksasa teknologi ini pada akhir 1980-an.
Kala itu, Microsoft masih berupa perusahaan yang kecil. Kariernya menanjak dan mengurus tim yang beranggotakan lebih dari 1.000 orang.
Saat itulah, dia bertemu dengan sang suami pada makan malam kantor. Microsoft menjadi penyatu keduanya.
Setelah menikah dan hamil anak pertamanya, Jennifer, prioritas Melinda berubah. Dia memutuskan berhenti bekerja untuk membesarkan anaknya.
Dalam bukunya, “The Moment of Lift”, Gates berasumsi membesarkan anak memang merupakan tugas para ibu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bill Gates Terkejut
Keputusan Melinda membuat Bill terperangah ketika lulusan sarjana komputer dan bisnis ini menyebut takkan kembali ke Microsoft.
“Apa maksudnya? Kamu takkan kembali?” kata Melinda sembari meniru perkataan Bill, ditulis di bukunya.
Melinda beralasan dia dibesarkan di lingkungan kelas menengah di Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS). Di sana, mayoritas perempuan memang tidak bekerja.
Ibu Melinda menjalankan bisnis real estate kecil-kecilan, tapi dia juga di rumah bersama anak-anaknya.
“Saya punya panutan seorang ibu yang bekerja di bisnis kecil, tapi saya tak punya role model untuk perempuan yang bekerja,” kata Melinda.
Ibu tiga anak ini mengatakan sang suami menjalankan salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia. Dia tahu Bill tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.
“Kalau kita ingin menanamkan nilai untuk anak-anak, seseorang harus ada di rumah,” kata Melinda.
Advertisement
Akan Kembali Bekerja?
Melinda mengatakan sang suami sangat mendukung selama ini. Setelah Jennifer lahir, Bill selalu bertanya apa yang akan dilakukan usai melahirkan.
“Dia tahu saya benar-benar menikmati bekerja. Dia tahu saya akan senang menggunakan bakat dan totak saya pada hal lain,” kata Melinda.
Wanita ini melanjutkan prioritasnya mulai bergeser setelah anak-anaknya beranjak dewasa.
Walaupun demikian, kalau harus mengulanginya lagi, Melinda masih tetap memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di Microsoft. Dia tetap memprioritaskan keluarganya.
“Begitu kita memiliki nilai-nilai yang ditetapkan dan orang-orang di sekitar juga memberikan nilai-nilai yang sama dengan milik kita, saya merasa ‘OK, saya ingin bekerja dan saya akan menjadi ibu yang bekerja’,” ujar dia.
Reporter: Arie Dwi Budiawati
Sumber: Dream.co.id
(Jek)