600 Karyawan Amazon Terinfeksi Covid-19

Seorang pekerja membeberkan setidaknya ada 600 orang karyawan positif terinfeksi Covid-19.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Mei 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 07:30 WIB
Logo Amazon
(Doc:Laura Muriel)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pekerja membeberkan setidaknya ada 600 orang karyawan Amazon positif terinfeksi Covid-19.

Informasi ini merujuk pada program berita 60 Minutes yang ditayangkan CBS News beberapa hari lalu. Karyawan bernama Jana Jumpp ini memilih untuk tinggal di rumah demi kesehatannya.

Pekerja di gudang Amazon di Indiana, AS itu mengatakan selama tinggal di rumah dia mencari tahu berapa banyak sesama karyawan Amazon yang terinfeksi Covid-19.

"Saya bisa bilang, jumlah (positif terinfeksi Covid-19) lebih banyak dari ini. Namun, setidaknya ada 600 kasus (karyawan) positif teirnfeksi Covid-19 dengan enam kematian," kata Jumpp, sebagaimana dikutip dari CBS News, Jumat (15/5/2020).

Amazon tidak mengonfirmasi angka yang disebutkan Jana Jumpp.

"Jumlah total kasus tidaklah penting, karena sifatnya relatif terhadap ukuran bangunan dan tingkat infeksi masyarakat secara keseluruhan," kata kepala operasional Amazon Dave Clark dalam wawancara tersebut.

Amazon menyebut, perusahaan selalu memberikan pemberitahuan untuk menginformasikan ke seluruh karyawan jika ada kasus baru di tempat kerjanya. Sejumlah fasilitas Amazon digadang-gadang memiliki ukuran lebih besar dari lapangan bola.

Tak Beri Informasi Detail soal Karyawan Positif Covid-19

Kantor Amazon Dihebohkan Ancaman Bom
Jeff Bezos, sang CEO Amazon juga sedang berada di dalam gedung saat itu.

Meski begitu, perusahaan tidak spesifik karyawan di departemen atau giliran kerja mana yang terpapar. Mereka yang bekerja di departemen yang sama dengan karyawan positif Covid-19 juga diminta untuk melakukan karantina.

"Jika ada alasan untuk tidak berada di tempat kerja dan memilih tinggal di rumah, Anda harus menggunakan waktu libur yang tidak dibayar. Jika Anda tidak memiliki opsi itu, Anda perlu kembali bekerja atau bisa diberhentikan dari perusahaan," kata Clark.

Sekadar informasi, sebelumnya perusahaan e-commerce milik orang terkaya di dunia ini mengumumkan menambah jumlah pekerja tambahan sebanyak 175 ribu orang. Mereka diperkerjakan untuk membantu melayani peningkatan pembelian terkait Covid-19.

Meski menambah jumlah karyawan, pihak Amazon menyebut, perusahaan mengklaim telah menerapkan langkah-langkah perlindungan terhadap pekerja.

Terapkan Langkah Perlindungan Karyawan

The Spheres, Kantor Baru Amazon
Para tamu mendengarkan pendiri Amazon, Jeff Bezos saat pembukaan kantor The Spheres, di Seattle, Senin (29/1). Amazon menginvestasikan dana Rp 49,5 triliun untuk membangun kantor dan infrastruktur dalam kurun waktu 2010 hingga 2017. (AP/Ted S. Warren)

Misalnya, CEO Amazon Jeff Bezos berjanji untuk memberi USD 4 miliar untuk bantuan menangani Covid-19. Perusahaan juga menginvestasikan lebih dari USD 800 juta untuk langkah-langkah pengamanan.

Perlindungan tersebut mencakup riset dan pengujian Covid-19 yang dikelola sendiri, mewajibkan pemeriksaan suhu tubuh karyawan, hingga mendistribusikan tempat cuci tangan portabel di seluruh fasilitasnya.

Amazon menyebut, perusahaan berkofus pada keamanan karyawan. Mereka yang dites Covid-19 juga dianggap positif (terlepas dari hasil tes) dan berhak mendapatkan waktu karantina selama 2 pekan.

Amazon juga meningkatkan upah minimum, dari USD 15 menjadi USD 17 per jam selama pandemi.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya