Liputan6.com, Jakarta - Microsoft kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan dan jurnalis di MSN. Demikian dilaporkan oleh GeekWire, Selasa (14/7/2020).
Keputusan untuk merumahkan sejumlah karyawan MSN ini dilakukan setelah Microsoft beralih ke automatisasi. Tugas editorial yang semula dikerjakan para editor MSN, kini dilakukan dengan bantuan AI.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Microsoft memangkas puluhan pekerja kontak di MSN. Kini, yang di-PHK adalah sejumlah karyawan tetap dari MSN.
Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, di antara mereka yang dirumahkan ada pula yang memegang jabatan pemimpin senior pada tim editorial Microsoft News.
Seorang sumber menyebut, Microsoft memangkas jumlah pekerja di seluruh divisi perusahaan sebagian bagian dari tinjauan bisnis, akhir tahun fiskal ini.
Tahun fiskal sendiri berakhir pada 30 Juni, dan sudah umum bagi Microsoft melakukan restrukturisasi beberapa operasi bisnisnya.
Jumlah Karyawan yang Dipangkas Tahun Ini Lebih Sedikit
Secara keseluruhan, jumlah karyawan yang dipangkas tahun ini jauh lebih kecil ketimbang karyawan yang diberhentikan dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan pun tidak memberikan komentar terkait PHK di MSN ataupun divisi kerja lainnya.
Minggu lalu, dalam artikel Motherboard, mantan editor MSN Money Bryan Joiner menceritakan pengalamannya kala tenaganya tergantikan oleh algoritma AI.
Joiner sebelumnya merupakan kontraktor untuk MSN. Seperti puluhan jurnalis penuh waktu lainnya, ia kehilangan pekerjaan. Microsoft menggantikan timnya dengan konten yang dikurasi oleh software AI.
Lucunya, setelah berita PHK muncul, software AI Microsoft salah mengidentifikasi anggota grup band pop Inggris Little Mix. Kesalahan itu terbilang fatal karena terjadi begitu cepat setelah PHK banyak editor dan jurnalisnya.
Advertisement
Sebelumnya Sudah PHK Jurnalis MSN
Sebelumnya sekitar dua bulan lalu, Microsoft memberhentikan puluhan jurnalis dan pekerja di bidang editorial dalam organisasi Microsoft News dan MSN.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini merupakan bagian dari langkah besar Microsoft untuk mengandalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam memilih berita dan konten yang disajikan di MSN.com, browser Edge, dan di berbagai aplikasi Microsoft News perusahaan.
Mengutip laman The Verge, Jumat (31/5/2020), jurnalis yang paling terpengaruh adalah bagian dari divisi SANE (Search, Ads, News, Edge) dan editor kontrak untuk membantu memilih berita.
"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi bisnis kami secara teratur," kata juru bicara Microsoft dalam sebuah pernyataan.
Ia melanjutkan langkah ini dapat menigkatkan investasi di beberapa tempat dan penempatan kembali di tempat lain.
Microsoft menegaskan bahwa PHK tidak terkait langsung dengan pandemi virus corona, di mana bisnis media di seluruh dunia terpukul karena pendapatan iklan yang merosot di TV, surat kabar, online, dan masih banyak lagi. Â
(Tin/Why)
Â