Top 3 Tekno: Komet Neowise Dapat Dilihat dari Indonesia Paling Populer

Pernyataan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang mengumumkan komet Neowise bisa dilihat dari Indonesia, paling populer di kanal Tekno Liputan6.com.

oleh Yuslianson diperbarui 20 Jul 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2020, 11:30 WIB
Ilustrasi komet
Ilustrasi komet (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang mengumumkan komet Neowise bisa dilihat dari Indonesia, paling populer di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (19/7/2020).

Artikel populer lainnya, termasuk ucapan duka warganet tentang kabar Sapardi Djoko Damono meninggal dunia, dan Facebook rilis fitur screen sharing di Messenger.

Lebih lengkapnya simak berita berikut ini.

1. LAPAN Umumkan Indonesia Siap Amati Komet Neowise Mulai Hari Ini

Komet Neowise atau C / 2020 F3 terlihat di belakang sebuah gereja Ortodoks di atas Turet, Belarus, 110 kilometer (69 mil) barat ibu kota Minsk, Selasa (14/7/2020) pagi. Bulan ini, komet Neowise melintasi tata surya bagian dalam untuk pertama kalinya dalam 6.800 tahun. (AP Photo/Sergei Grits)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengumumkan komet Neowise atau C/2020 F3 dapat dilihat dari Indonesia dengan mata telanjang mulai 19 Juli hingga 25 Juli 2020 setelah Matahari terbenam.

Meski dapat dilihat secara kasat mata, komet semakin sulit dilihat di daerah dengan polusi cahaya tinggi. Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs resmi LAPAN, Minggu (19/7/2020), komet dapat terlihat dengan binokular, teleskop, atau kamera digital dengan kepekaan cahaya yang tinggi.

"Waktu terbaik untuk mengamatinya pada tanggal 23 Juli 2020. Komet mulai sulit dilihat dengan mata telanjang pada 26 Juli 2020 pada lokasi berpolusi cahaya, sedangkan pada langit yang bersih bebas dari polusi cahaya akan mulai kesulitan melihat komet pada 5 Agustus 2020," tulis LAPAN.

Baca Selengkapnya di Sini

 

2. Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Ucapan Duka Warganet Banjiri Twitter

Seperti salah satu kutipan puisinya, “Yang Fana adalah Waktu, Kita Abadi”, terbukti untuk Sapardi. Meskipun kini ia telah meninggal dunia, laki-laki yang satu ini akan kekal abadi lewat karya-karyanya yang telah dilahirkan. (Nurwahyunan/Fimela.com)

Dunia sastra Indonesia sedang berduka atas kabar meninggalnya salah satu sosok sastrawan besar di Tanah Air, yakni Sapardi Djoko Damono.

Berdasarkan informasi, Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan. Dia tutup usia hari ini 19 Juli 2020, pukul 09.17 WIB.

Warganet berduka cita dan merasakan kesedihan mendalam atas kematian penyair yang telah menciptakan banyak karya ini.

Baca Selengkapnya di Sini

 

3. Facebook Rilis Fitur Screen Sharing di Messenger untuk Platform Mobile

Facebook baru saja mengumumkan kehadiran fitur Screen Sharing untuk pengguna Messenger di iOS dan Android. (Doc. Facebook)

Facebook Messenger baru saja kedatangan fitur baru untuk di aplikasi mobile-nya, yakni Screen Sharing. Sebelumnya, fitur ini sudah tersedia untuk layanan Messenger di platform lain.

Sesuai namanya, seperti dikutip dari GSM Arena, Minggu (19/7/2020), fitur ini memungkinkan pengguna Messenger di iOS dan Android berbagi layar perangkatnya saat sedang melakukan video call, baik personal maupun dalam panggilan grup.

"Kami tahu orang-orang mencoba untuk terus terhubung dan screen sharing merupakan fitur terbaru yang kami rilis untuk mendekatkan mereka," tutur Facebook di situs resminya.

Baca Selengkapnya di Sini

(Ysl/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya