Liputan6.com, Jakarta - Gojek baru saja mengumumkan telah memperluas Zona Nyaman J3K ke lokasi baru di stasiun kereta api Jabodetabek. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pelanggan menjaga kebersihan, kesehatan, dan keamanan selama masa pandemi.
Tidak hanya itu, untuk Zona Nyaman J3K yang hadir di stasiun Depok Baru, Gojek melengkapinya dengan tempat penitipan helm pribadi, sehingga para komuter tetap aman dan nyaman saat bepergian dengan kereta api.
"Kami meluncurkan Zona Nyaman J3K di beberapa stasiun kereta api di Jabodetabek untuk membantu mobilitas masyarakat baik dari atau ke kota penyangga Jakarta," tutur VP Regional Operations Gojek, Gede Manggala, dalam keterangan resmi, Selasa (27/10/2020).
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut Gede menuturkan, kehadiran Zona Nyaman J3K ini sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna Gojek di masa adaptasi kebiasan baru. Adapun daftar stasiun yang kini hadir dengan Zona Nyaman J3K ini adalah:
- Stasiun Sudirman, Juanda, Cakung, dan Tanah Abang
- Stasiun Bogor
- Stasiun Cilebut
- Stasiun Depok Baru + Layanan Penitipan Helm
- Stasiun Tangerang + Layanan Penitipan Helm
- Stasiun Bekasi
Nantinya, di Zona Nyaman J3K ini pelanggan Gojek, baik GoRide maupun GoCar akan mendapatkan protokol sterilisasi yang meliputi:
- Implementasi prosedur physical distancing dalam antrean
- Cek suhu tubuh
- Pembersihan tangan dengan hand sanitizer
- Pemberian masker dan tutup kepala
- Penyemprotan disinfektan ke helm dan gagang pintu mobil
"Semua fasilitas dan layanan yang tersedia bagi pelanggan di Zona Nyaman J3K Gojek tidak dikenakan biaya tambahan apapun," tutur Gede mengakhiri pernyataannya.
Perjalanan Gojek Dari dan Menuju Hub Transportasi di Jabodetabek Naik 46 Persen
Sebelumnya, Gojek dan pemerintah berkolaborasi untuk mendorong perluasan dan jangkauan integrasi transportasi umum, yang salah satunya ada di DKI Jakarta.
Head of Transport Gojek Group, Raditya Wibowo, mengatakan kolaborasi yang dilakukan para stakeholder sangat diperlukan untuk mempercepat integrasi transportasi.
"Orang berpindah-pindah ke berbagai tempat, dan pada akhirnya masyarakat tidak mau pusing dengan pilihan rute dan transportasi. Tapi bila semua moda transportasi bekerjasama dan terintegrasi, maka akan win-win," ujar Raditya melalui keterangannya, Senin (26/10/2020).
Ia menuturkan, beragam rangkaian solusi Gojek termasuk layanan GoRide dan GoCar menjadi pilihan masyarakat sebagai sarana penghubung awal dan akhir perjalanan (first-mile-last-mile) bagi pengguna transportasi publik di Jabodetabek.
Dengan Gojek, transportasi publik lebih mudah dijangkau dan lebih sering digunakan masyarakat. Hal ini terbukti dari jumlah perjalanan dengan Gojek dari dan menuju hub transportasi yang meningkat 46 persen setiap tahunnya.
"Kenaikan itu menunjukkan kehadiran layanan GoRide dan GoCar telah menjadi bagian penting yang melengkapi transportasi publik guna memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat di wilayah urban, seperti Jabodetabek," ucap Raditya.
Advertisement
Perjalanan ke Stasiun MRT Naik 7 Kali Lipat
Hal itu diperkuat dengan data internal Gojek yang menyatakan 1 dari 2 pelanggan Gojek pernah menggunakan layanan Gojek dari atau menuju hub transportasi.
Kemudian, jumlah pengguna yang menggunakan layanan GoRide dan GoCar untuk menuju stasiun MRT pada Desember 2019 meningkat hampir tujuh kali lipat sejak MRT diluncurkan.
Sebelas lokasi stasiun KRL Commuter Line dan Kereta Jarak Jauh juga menjadi titik berangkat dan tujuan yang paling sering dipesan pengguna layanan GoRide di Jabodetabek.
Raditya menjelaskan, masyarakat yang menggunakan GoRide dan GoCar sebagai penghubung awal dan akhir perjalanan ke pusat transportasi publik juga menghemat waktu perjalanan hingga 40 persen.
Fitur dan layanan GoRide Instan mampu memangkas waktu tunggu pengguna hingga 40 persen di berbagai titik hubung transportasi publik seperti Stasiun MRT, KRL, dan Transjakarta.
(Dam/Ysl)