Liputan6.com, Jakarta - Setelah PUBG, kini TikTok dikabarkan segera kembali ke pasar India.
Hal ini merupakan kemajuan baru setelah sebelumnya India memblokir puluhan aplikasi asal Tiongkok.
Advertisement
Baca Juga
Informasi kembalinya TikTok ke pasar India ini bersumber dari sebuah surat yang dikirimkan oleh Head TikTok India Nikhil Gandhi kepada karyawan.
Gandhi mengatakan, dirinya optimistis akan ada "hasil positif". Demikian seperti dikutip dari Gizmochina, Sabtu (14/11/2020).
Informasi dari media India HT Tech, Nikhil Gandhi menulis sebuah surat ke karyawan melalui email.
Dalam email tersebut Gandhi meyakinkan karyawan bahwa perusahaan berupaya yang terbaik agar TikTok bisa kembali beroperasi di India.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Siap Patuhi Aturan Lokal
Ia menambahkan, perusahaan berupaya untuk mematuhi aturan lokal termasuk mengenai privasi dan persyaratan keamanan.
Tidak hanya itu, TikTok juga mau bekerja sama dengan pemerintah India di masa depan. Ia juga mengatakan, perusahaan akan tetap berdedikasi untuk mendukung pembuat konten. TikTok pun optimistis bakal segera kembali ke India.
"Klarifikasi kami telah diserahkan ke pemerintah dan kami akan terus meredakan kekhawatiran yang mungkin dimiliki pemerintah. Bersama dengan karyawan, kami tetap berdedikasi pada pengguna dan kreator yang menjadikan TikTok sebagai sumber penghasilan," kata Gandhi dalam email-nya.
Advertisement
Aplikasi Tiongkok Diblokir di India
Sebelumnya, Pemerintah India memblokir 118 aplikasi mobile yang sebagian besar buatan Tiongkok, termasuk gim populer Tencent, PUBG. Langkah ini kian menekan perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok, menyusul perselisihan antara India dan negara tersebut di wilayah perbatasan.
Dilansir dari Reuters, Kamis (3/9/2020), selain PUGB, ratusan aplikasi lain yang diblokir termasuk Baidu dan ShareSave milik Xiaomi.
Pemblokiran ini diumumkan sehari setelah seorang pejabat India mengatakan telah mengerahkan pasukan di empat puncak bukit strategis berselang tak lama dari apa yang India sebut upaya serangan Tiongkok di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan.
Tencent menolak mengomentari pengumuman pemerintah India ini. Kedutaan Besar Tiongkok di New Delhi pun belum memberikan respons.
Sementara Kementerian Teknologi India mengatakan ratusan aplikasi tersebut merupakan ancaman bagi kedaulatan, dan keamanan India.
"Aplikasi-aplikasi tersebut mengumpulkan, dan membagikan data secara diam-diam serta membahayakan data pribadi dan informasi pengguna, yang dapat menimbulkan ancaman serius bagi keamanan negara," ujar juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan.
Pada pemblokiran sebelumnya di bulan Juni 2020, ada 59 aplikasi Tiongkok yang diblokir India.TikTok, WeChat, dan UC Browser termasuk yang diblokir.
Kementerian teknologi menyebut pemblokiran itu sebagai "serangan digital", menyusul sengketa dengan pasukan Tiongkok di perbatasan Himalaya pada Juni, ketika 20 tentara India tewas.
(Tin/Isk)