NASA Akan Bantu Jepang untuk Terbang ke Bulan

NASA akan membantu Badan Penjelajah Antariksa Jepang untuk terbang ke Bulan. Bagaimana caranya?

oleh Iskandar diperbarui 19 Jan 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi Gateway di Bulan. Dok: NASA
Ilustrasi Gateway di Bulan. Dok: NASA

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) akan membantu Badan Penjelajah Antariksa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency/JAXA) untuk terbang ke Bulan.

Keduanya secara resmi mengumumkan perjanjian yang akan membuat JAXA berkontribusi pada lunar Gateway (stasiun luar angkasa masa depan dalam orbit Bulan), menyediakan keahlian teknis, perangkat untuk mendukung kehidupan dan sistem kontrol lingkungan, baterai, kontrol termal, serta komponen pencitraan.

"Kami merasa terhormat mengumumkan perjanjian terbaru ini dengan Jepang untuk mendukung eksplorasi manusia jangka panjang di dan sekitar Bulan sebagai bagian dari program Artemis," kata Administrator NASA Jim Bridenstine dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir New York Post, Selasa (19/1/2021).

Ia menambahkan langkah ini guna memperkuat kemitraan dan komitmen internasional untuk mencapai tujuan bersama dalam eksplorasi Bulan yang berkelanjutan pada akhir dekade ini.

Untuk diketahui, nota kesepahaman telah ditandatangani antara NASA dan Jepang pada akhir 2020.

 

Astronot Jepang Bisa Akses Gateway

Charon, bulan Pluto
Charon, bulan Pluto (NASA)

Perjanjian baru ini akan memberikan kesempatan bagi astronot Jepang untuk mengakses Gateway, yang menurut NASA akan ditentukan setelah diskusi tambahan dan didokumentasikan dalam pengaturan di masa mendatang.

"Memanfaatkan kemampuan yang disumbangkan mitra internasional untuk Gateway akan menjadi kunci yang memungkinkan akses ke permukaan Bulan," kata Kathy Lueders, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia di Markas NASA.

"Kami sangat senang untuk melangkah maju dalam upaya terobosan ini dengan Jepang dan mitra kami lainnya," sambungnya.

 

Fungsi Gateway

Para astronot Apollo 8 menyiarkan pemandangan Bumi dan bulan yang tidak pernah ada sebelumnya pada 24 Desember 1968. (NASA)
Para astronot Apollo 8 menyiarkan pemandangan Bumi dan bulan yang tidak pernah ada sebelumnya pada 24 Desember 1968. (NASA)

Gateway, yang ukurannya kira-kira seperenam dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, akan berfungsi sebagai "titik pertemuan" bagi astronot yang melakukan perjalanan ke orbit Bulan dengan pesawat ruang angkasa Orion, sebelum mereka menuju ke orbit bulan rendah dan akhirnya permukaan.

Gateway juga akan digunakan untuk ekspedisi robot dan manusia ke Bulan dan Mars.

Jepang menjadi mitra internasional ketiga yang berkomitmen pada Gateway. Pada Oktober 2020, NASA dan Badan Antariksa Eropa menandatangani kesepakatan untuk bekerja sama di Gateway.

Satu bulan kemudian, AS dan Kanada menandatangani kesepakatan untuk berkolaborasi di pos Bulan tersebut.

(Isk/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya