Zenius Luncurkan Fitur Baru Tingkatkan Kemampuan Fundamental Pengguna

Fitur baru yang bernama ZenCore ini membantu pengguna untuk meningkatkan kemampuannya di tiga materi fundamental, seperti matematika, logika verbal, dan Bahasa Inggris.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Jul 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2021, 14:00 WIB
Digitalisasi Sekolah Bantu Pemerataan Pendidikan di Daerah Tertinggal
Zenius Education hadirkan Zenius Prestasi untuk membantu pemerataan pendidikan di daerah tertinggal (Foto: Zenius Education)

Liputan6.com, Jakarta - Zenius Education akhirnya meluncurkan fitur baru bernama ZenCore. Fitur ini hadir untuk meningkatkan pengetahuan umum para pengguna terkait tiga materi fundamental, yakni matematika, logika verbal, dan Bahasa Inggris.

Menurut Zenius, salah satu masalah umum yang ditemui di Indonesia adalah pemahaman dasar masyarakat yang belum terasah, karena terlalu fokus pada ilmu spesifik. Selain itu, kemampuan setiap orang yang berbeda membuat pemberian materi pelajaran tidak bisa dipukul rata.

Untuk itu, Zenius menghadirkan ZenCore hadir dengan dua kategori, yakni CorePratice dan CoreInsight. Dalam pengembangan fitur ini, Zenius juga mengandalkan teknologi artificial intelligence dan machine learning untuk mempelajari kemampuan masing-masing pengguna berdasarkan jawaban mereka.

Berbekal kedua teknologi itu, sistem akan secara otomatis menentukan tingkatan kemampuan dasar pengguna dengan perhitungan algoritma seakurat mungkin.

"Kami melengkapi ZenCore dengan skema peringkat dan penilaian (ranking and scoring) untuk memantik sikap kompetitif pada setiap pengguna," tutur Chief Education Officer Zenius, Sabda PS.

Dengan pertanyaan yang dibungkus dalam format permainan, platform edutech ini ingin menekankan proses belajar tidak harus selalu serius dan kaku, melainkan dapat dibuat menyenangkan. Konsep ini pun terbukti berhasil meningkatkan rata-rata nilai siswa sebesar 34,75 persen.

Selain itu, siswa yang dididik menggunakan materi berbasis gamifikasi juga mengalami peningkatan performa hingga 89,45 persen dibandingkan siswa yang hanya menerima materi satu arah. Fitur ZenCore ini pun dapat diakses secara gratis lewat aplikasi Zenius.

"ZenCore merupakan sebuah awal dari fokus kami untuk memaksimalkan implementasi teknologi AI ke dalam platform Zenius. Ke depannya, kami akan terus mengembangkan fitur-fitur yang memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan pengalaman belajar terbaik untuk seluruh pengguna di Indonesia," tutur Sabda menutup pernyataannya.

Fitur ZenCore

Zenius
Logo Zenius yang baru saja diperkenalkan. (Doc. Zenius)

CorePratice merupakan tempat latihan dengan ratusan ribu pertanyaan yang terdiri dari tiga cabang konsenstrasi utama, seperti logika verbal, matematika, dan Bahasa Inggris. Nantinya, latihan ini dapat disesuaikan dengan tingkat pemahaman masing-masing individu.

Sementara untuk CoreInsight menghadirkan berbagai pengetahuan yang mencerahkan, seperti filsafat, ilmu dasar, dan sejarah. Pengetahuan yang diberikan ini diharapkan dapat mendukung dan memperluas wawasan maupun sudut pandang pengguna.

Fitur ZenCore sendiri dapat diakses secara gratis di aplikasi Zenius. Ada total lebih dari 135 ribu pertanyaan dengan 100 level yang disajikan untuk bagian CorePratice.

Alasan Hadirnya Fitur ZenCore di Zenius

Zenius
Zenius Education gelar kampanye bertajuk #MulaiDariManaAja di tempat umum. (Ist.)

Kehadiran fitur ini tidak lepas dari Zenius Education yang bertajuk #MulaiDariManaAja. Lewat kampanye ini, Zenius memasang pertanyaan latihan seputar matematika, logika verbal, dan Bahasa Inggris di tempat tidak biasa, seperti videotron, papan belakang truk, hingga gelas jus.

Kampanye ini diadakan di sejumlah kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang. Kampanye ini merupakan cara Zenius mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan keterampilan dasar pada ketiga bidang tersebut.

Menurut CEO Zenius Rohan Monga, pesan utama Zenius melalui kampanye ini adalah mempelajari keterampilan fundamental dapat dimulai dari mana saja, terlepas dari perbedaan tingkat pendidikan dan latar belakang masing-masing orang.

"Kami percaya ketika seseorang telah memiliki fundamental skills yang baik, mereka akan bisa menangkap informasi dengan lebih cepat dan mampu berpikir kritis dan rasional, yang pada akhirnya dapat membantu mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka," tutur Rohan dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (2/7/2021).

Kampanye ini pun mendapat respons dari warganet di Indonesia dan sempat bertengger di trending topic Twitter. Zenius pun mengungkapkan kampanye ini berhasil mengumpulkan lebih dari 100 ribu total vote dari pertanyaan yang beredar di Sumatera hingga Sulawesi.

Dari total jawaban tersebut, ada sekitar 73 persen (73.893 vote) yang menjawab benar dan 27 persen (27.871 vote) memberikan jawaban salah. Hal ini menunjukkan ada learning gap di masyarakat dan Jenius merasa hal tersebut perlu diatasi.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya