Liputan6.com, Jakarta - Sonos menggugat Google pada Januari 2020 atas pelanggaran paten. Kini, perusahaan speaker streaming ini mendapatkan kemenangan awal dari Komisi Perdagangan Internasional/ International Trade Commission (ITC) AS.
Putusan awal yang ditulis oleh hakim kepala hukum administrasi ITC, Charles Bullock, menyebut Google melanggar lima paten milik Sonos.
"Hari ini hakim kepala administrasi menemukan kelima paten Sonos dinyatakan valid dan bahwa Google melanggar kelima paten tersebut," kata Chief Legal Officer Sonos Eddie Lazarus dalam pernyataan, seperti dikutip dari Tech Crunch, Senin (16/8/2021).
Advertisement
Baca Juga
Sonos menyebut, pihaknya puas karena ITC mengkonfirmasi bahwa Google melakukan pelanggaran terang-terangan atas teknologi speaker yang dipatenkan Sonos.Â
Ia juga mengatakan, keputusan ini menegaskan kembali kekuatan dan luasnya portofolio Sonos. "Menandai tonggak sejarah yang menjanjikan dalam upaya jangka panjang kami mempertahankan inovasi kami dari penyalahgunaan oleh monopoli perusahaan teknologi besar," katanya.
Meski begitu, temuan ini dianggap masih sangat awal dan masih mungkin dalam ke depannya terjadi pertempuran berlarut-larut antar kedua perusahaan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sonos: Google Enggan Bekerja Sama
Keluhan Sonos atas paten ini berasal dari keluarga speaker streaming Google. Sekadar informasi, Google memasuki kategori lama yang didominasi oleh Sonos, kira-kita sekitar empat setengah tahun lalu, dengan speaker Home. Kini sejumlah produk terdaftar di bawah nama Google Nest.
"Google secara terang-terangan dan dengan sengaja telah menyalin teknologi yang kami patenkan," kata CEO Sonos Patrick Spence dalam pernyataan saat gugatan diajukan.
Disebutkan Spence, selama beberapa tahun terakhir Google belum menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama dengan pihaknya dalam solusi yang saling menguntungkan. "Kami tidak punya pilihan selain menggugat (secara hukum)," katanya.
Sonos juga menghadapi masalah serupa dengan Amazon, namun perusahaan memilih untuk memfokuskan upaya dan uangnya untuk menyelesaikan gugatan dengan Google.
Advertisement
Google Bantah Pakai Teknologi Sonos
Sonos berharap bisa menggunakan International Trade Commission untuk memblokir impor speaker pintar Google, bersama hardware Google lainnya termasuk Chromecast dan Pixel.
Keputusan ini tentu akan jadi pukulan kuat bagi ambisi hardware Google. Namun, keputusan akhir kemungkinan baru akan dijatuhkan pada 13 Desember mendatang, setelah itu baru ada larangan impor yang akan memakan waktu 60 hari berikutnya sebelum berlaku.
Sementara itu, pihak Google diwakili juru bicara Jose Castaneda kepada The Verge mengatakan, Google tidak menggunakan teknologi Sonos. "Kami tidak menggunakan teknologi Sonos dan bersaing dengan kualitas produk dan keunggulan ide kami," katanya.
"Kami tidak setuju dengan putusan awal ini dan akan terus mengajukan peninjauan yang akan datang," katanya.
(Tin/Ysl)