Liputan6.com, Jakarta - El Salvador beberapa waktu lalu secara resmi melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Tak sampai di situ, Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan lewat akun Twitternya, mereka akan menjadi negara pertama yang menambang Bitcoin dengan energi dari gunung berapi.
Advertisement
Baca Juga
"Langkah Pertama," tulis Bukele dalam sebuah video teaser yang menunjukkan fasilitas penambangan mata uang kripto tersebut di akun Twitternya, dikutip Senin (4/10/2021).
Video itu juga memperlihatkan kontainer pengiriman dengan merek pemerintah yang penuh dengan rig penambangan bitcoin dan teknisi yang memasang dan mencolokkan penambang ASIC.
Terdapat juga gambaran lanskap yang memperlihatkan sebuah pabrik energi di tengah rimbunnya hutan, berbatasan dengan gunung berapi.
Â
First steps...
— Nayib Bukele 🇸🇻 (@nayibbukele) September 28, 2021
🌋#Bitcoin🇸🇻 pic.twitter.com/duhHvmEnym
Video teaser itu sudah ditonton hingga 2,4 juta kali, serta mendapatkan 59,2 ribu suka dan mengundang 3,2 ribu komentar.
Dalam unggahan lainnya, Bukele pun mengatakan pihaknya masih dalam tahap pengujian dan pemasangan.
"Tapi ini secara resmi menjadi penambangan Bitcoin pertama dari gunung berapi," tulis Bukele yang menjuluki dirinya sebagai 'diktator terkeren di dunia' dalam profil Twitternya.
We’re still testing and installing, but this is officially the first #Bitcoin mining from the #volcanode 🌋
— Nayib Bukele 🇸🇻 (@nayibbukele) October 1, 2021
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Janjikan Penambangan yang Nol Emisi
Pada Juni lalu, Bukele sudah menghubungi perusahaan listrik panas bumi milik negara, LaGeo.
Dalam cuitannya, dia mengatakan, pihaknya berencana memanfaatkan LaGeo untuk menawarkan fasilitas penambangan Bitcoin dengan energi yang sangat murah.
"100 persen bersih, 100 persen terbarukan, nol emisi dari gunung berapi kami. Ini akan berkembang cepat," ujarnya.
Janjinya menjadi kenyataan seiring dengan peletakan batu pertama empat bulan setelah gagasan itu dilontarkan.
Advertisement
Pemanfaatan Energi Gunung Berapi
Menurut International Geothermal Association, sekitar 25 persen listrik di El Salvador berasal dari dua ladang panas bumi di Ahuachapán and BerlÃn.
Total kapasitas di kedua fasilitas tersebut sekitar 200 MW pada 2009, dengan pengoperasian keduanya diserahkan kepada LaGeo. Selain itu, total kapasitas listrik sekitar 300 MW pada 2010.
Selain itu, fasilitas di Berlin yang beroperasi sejak 2005 memiliki reputasi yang paling sukses di kawasan Amerika Latin. Mereka memiliki volume produksi 20 sampai 30 MW pada kedalaman sekitar 1.000 meter dengan suhu mencapai 300 derajat Celsius.
Kedua situs tersebut berkontribusi menjadikan El Salvador sebagai negara peringkat ketujuh dalam menghasilkan energi panas bumi terbesar di dunia.Â