Kompetisi Ini Ajak Petani Muda Keluarkan Ide Bisnis Hasil Tani yang Inovatif

Generasi muda saat ini kurang memiliki lingkungan yang memungkinkan untuk berkarya dan berinovasi di sektor pertanian, membuat banyak lulusan muda mencari kerja di sektor non-pertanian

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Nov 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Pertanian
Ilustrasi Pertanian (Gambar oleh Sasin Tipchai dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Inobu, lembaga penelitian nirlaba Indonesia meluncurkan program akselerasi petani muda yang diberi nama Youth Agriprenueur Camp (YAC).

Program ini didasari atas sorotan mereka terhadap pentingnya penemuan inovatif berlandaskan teknologi, bagi regenerasi petani muda di Indonesia.

Dalam siaran persnya, Jumat (5/11/2021), Inobu mengatakan, sektor pertanian memegang peranan penting bagi keseluruhan perekonomian nasional. Inilah yang membuat Indonesia menjadi negara agraris.

Menurut Kementerian Pertanian, di 2020, luas lahan sawah di seluruh Indonesia mencapai 7,4 juta hektar. BPS juga mencatat, jumlah petani per 2019 mencapai 33,1 juta orang.

Namun, masih banyak produk pertanian yang tidak bernilai tinggi ketika dijual, karena belum memiliki nilai tambah atau belum diolah menjadi berbagai varian produk.

"Perkembangan teknologi di dunia pertanian pun tergolong cukup lambat dan tidak mendapatkan pelatihan serta pendanaan yang memadai untuk mendorong penemuan inovatif," tulis Yayasan Inobu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indonesia Punya Ribuan Lulusan Pertanian

Kelompok Tani Perempuan di Minahasa Selatan mengolah kelapa menjadi beberapa produk turunan seperti VCO dan sabun.
Kelompok Tani Perempuan di Minahasa Selatan mengolah kelapa menjadi beberapa produk turunan seperti VCO dan sabun.

Lebih lanjut, Yayasan Inobu mengungkapkan, salah satu contoh potensi ekonomi dari komoditas pertanian yang bernilai tambah adalah kelapa.

Hasil penelitian Lawalata & Imimpia di 2020 mengungkapkan, kelapa yang diolah menjadi kopra memiliki nilai tambah sebesar 42,62 persen. Rasio nilai tambah kelapa menjadi semakin tinggi yakni hingga 99.33 persen ketika diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO).

Persentase ini menunjukkan bahwa dari setiap Rp 100 nilai input kelapa yang diolah menjadi VCO, menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 99,33.

Peningkatan ini mencerminkan peluang kapasitas industri pengolahan hasil pertanian dalam menciptakan nilai tambah. Belum lagi, jika VCO ini diolah menjadi bahan kosmetik.

Di sisi lain, setiap tahunnya, Indonesia melahirkan ribuan lulusan mahasiswa dari program pertanian, atau teknologi pertanian yang berpotensi melahirkan inovasi di bidang agripreneurship.

Mereka dinilai punya potensi untuk mengembangkan produk untuk memajukan sektor pertanian di era revolusi industri 4.0.

"Namun, generasi muda saat ini kurang memiliki lingkungan yang memungkinkan untuk berkarya dan berinovasi di sektor pertanian, membuat banyak lulusan muda mencari kerja di sektor non-pertanian," kata Inobu.

Kompetisi Ide Bisnis Hasil Tani

Petani Muda 4.0
Petani Muda 4.0

Melalui YAC, Inobu pun menggelar kompetisi ide bisnis nasional khusus hasil tani.

Kompetisi dan program inkubasi ini ingin membuka jalan bagi anak muda yang siap mengambil peran di bidang inovasi hasil pertanian dan akuakultur dalam bentuk produk, jasa, atau teknologi.

Program ini terbuka bagi mahasiswa Indonesia yang masih aktif di program Diploma maupun Sarjana (D3/D4/S1), kelompok pemuda/pemudi umum, serta petani muda berusia 17-35 tahun yang tergabung ke dalam satu tim.

Setiap tim memiliki anggota tiga hingga lima orang dan wajib mengirimkan proposal singkat mengenai ide inovatif mereka untuk bisa mengikuti kompetisi ini.

Mendorong Anak Muda

Cerita Netha Bangkitkan Kembali Denyut Pertanian Anak-anak Muda NTT
Kisah Netha ajak anak-anak muda NTT bangkitkan napas bertani dari pekarangan rumah (Pexels/anna shvets).

Bernadinus Steni, Chief Legal Officer Yayasan Inobu mengatakan, pada angkatan pertama ini, tema yang diangkat adalah "Inovasi Hasil Pertanian."

Steni mengatakan, tujuannya adalah untuk mendorong anak muda menemukan inovasi yang mereka gemari, terkait peningkatan nilai tambah komoditas pertanian untuk produk akhir di sektor hilir.

Selain itu, ini juga bertujuan "menghasilkan inovasi teknologi industri yang meningkatkan produktivitas dan profitabilitas petani, serta meningkatkan ekonomi kreatif."

Peserta yang terpilih akan mengikuti proses inkubasi yang berisi rangkaian kelas virtual dan pendampingan dari mentor profesional. Targetnya adalah meningkatkan kapasitas generasi muda dan mempertajam ide bisnis mereka di bidang pertanian dan akuakultur.

Lima tim dengan ide inovatif terbaik akan menerima total pendanaan sejumlah Rp 100 juta dan berkesempatan melakukan pitching kepada calon investor untuk membantu pengembangan produk mereka lebih jauh lagi.

Steni mengungkpakan, pendaftaran dibuka mulai 3 November kemarin, hingga 11 Desember 2021. Informasi lebih lanjut bisa mengunjungi situs YAC di tanispace.inobu.org.

(Dio/Ysl)

Infografis Hari Tani Nasional

infografis hari tani nasional
jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya