Liputan6.com, Jakarta - Salah satu orang terkaya di dunia, Jeff Bezos, mengumumkan menambah donasi sebesar USD 443 juta atau setara Rp 6,3 triliun untuk donasi di Earth Fund. Donasi ini akan digunakan untuk upaya konservasi dan restorasi lahan serta mengurangi beban lingkungan pada masyarakat yang terpinggirkan.
Meski berdonasi dalam jumlah lumayan besar, sebelumnya Earth Fund Jeff Bezos mendapat cukup banyak kritikan. Pasalnya, donasi ini lebih banyak dipakai untuk mendanai kelompok lingkungan besar dan fokus pada kepemimpinan historis kulit putih ketimbang mendukung kelestarian di sekitar masyarakat dari komunitas kulit berwarna.
Baca Juga
Kritik lainnya fokus pada bagaimana Amazon, e-commerce raksasa besutan Jeff Bezos, yang terus mencemari lingkungan dan mengeluarkan makin banyak gas rumah kaca.
Advertisement
Sejak itulah, Earth Funds milik Bezos ini mulai berfokus juga berdonasi untuk membantu melestarikan lingkungan pada masyarakat yang terpinggirkan, berpendapatan rendah, komunitas kulit berwarna, hingga kelompok rentan.
Mengutip The Verge, Selasa (7/12/2021), Earth Funds pernah mengguyurkan donasi senilai USD 130 juta (setara Rp 1,8 triliun) untuk 19 organisasi berbeda. Sebelumnya pada September lalu, Earth Funds juga memberikan bantuan donasi sebesar USD 150 juta untuk kelompok pembela lingkungan.
Pemberian donasi Rp 1,8 triliun untuk lingkungan ini dimaksudkan untuk mendukung Justice40 Initiative. Pasalnya, tidak lama setelah menjabat, pemerintah Presiden Joe Biden menciptakan inisiatif untuk memastikan bahwa kelompok yang kurang beruntung akan menerima 40 persen dari total investasi federal dalam energi bersih dan climate action.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerima Bantuan
Penerima dana hibah Bezos ini mencakup berbagai kelompok yang mengumpulkan data untuk menginformasikan pembuatan kebijakan. Dana ini juga dipakai untuk membantu komunitas yang kurang terlayani agar bisa lebih tahan terhadap perubahan iklim hingga pembuatan program pelatihan energi bersih.
Salah satu penerima manfaatnya adalah LSM yang membantu meningkatkan akses ke tenaga surya, yang mendapat USD 12 juta.
Nah salah satu bagian dari sumbangan USD 443 juta ini adalah alokasi USD 261 juta untuk prakarsa internasional, guna melestarikan 30 persen daratan dan lautan Bumi pada 2030.
Upaya ini bakal fokus pada penciptaan, perluasan, dan pemantauan kawasan lindung. Lokasinya sebagian besar di Congo Basin dan Tropical Andes.
Advertisement
Ciptakan Kawasan Hutan Lindung Tanpa Korbankan Komunitas Lokal
Menurut Bezos Earth Fund, hibah tersebut nantinya diharapkan bisa menciptakan 11 juta hektar kawasan lindung baru di Congo Basin, di mana 70 persen hutan Afrika berada. Sementara di Tropical Andes, hibah ini diharapkan mampu mengubah 48 juta hektar lahan jadi kawasan lindung.
Sebagaimana diketahui, hutan dan ekosistem lainnya penting untuk melawan perubahan iklim, guna menahan karbon dioksida. Namun, pembangunan kawasan lindung yang tidak didukung prinsip kehati-hatian bisa membahayakan komunitas lokal.
Nah, Bezos Earth Fund mengatakan, area lindung baru yang diciptakan diharapkan mampu melindungi komunitas lokal dan 24 hektar lahan.
Pada sisi lain, Amazon disebut-sebut memainkan peran besar dalam kemacetan pelabuhan dan polusi akibat proses shipping atau pengapalan, di sepanjang pantai barat AS. Terlepas dari komitmen Amazon mengatasi perubahan iklim, jejak karbon perusahaan tumbuh hampir 20 persen pada 2020.
(Tin/Isk)
Infografis Orang Terkaya di Indonesia
Advertisement