Apple Bukukan Rekor Pendapatan Rp 1.779 Triliun Berkat iPhone 13 Series

Apple membukukan rekor pendapatan hingga USD 123,9 miliar (setara Rp 1.779,2 triliun) berkat penjualan iPhone 13 series.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Jan 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2022, 08:00 WIB
Apple Resmi Rilis iPhone 13
CEO Apple Tim Cook dengan iPhone 13 Pro Max dan Apple Watch Series 7 selama acara khusus di Apple Park di Cupertino, California (14/9/2021). Dalam acara peluncuran, Tim Cook bangga engumumkan generasi iPhone terbaru kami, yaitu iPhone 13. (Brooks Kraft/Apple Inc. /AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Apple melaporkan rekor pendapatan kuartal 4 2021. Di tengah kelangkaan chip global, Apple berhasil meraih USD 123,9 miliar (setara Rp 1.779,2 triliun) pada tiga bulan terakhir, hingga 25 Desember 2021.

Mengutip Digital Trends, Sabtu (29/1/2022), terjadi peningkatan signifikan pendapatan Apple dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Saat itu pendapatan Q4 2020 Apple mencapai USD 111,4 miliar (setara Rp 1.637 triliun).

Dari jumlah tersebut, laba Apple mencapai USD 34,6 miliar (Rp 496,9 triliun). Naik USD 6 miliar (Rp 86 triliun) dibandingkan tahun periode yang sama tahun lalu. Untuk pertama kalinya, laba kuartalan Apple mencapai USD 30 miliar (Rp 430,7 triliun).

Peningkatan pendapatan Q4 2021 ini tidak lepas dari performa penjualan seri iPhone 13 yang begitu baik di pasaran.

Berdasarkan laporan, iPhone 13 bersama model lain seperti iPhone SE menyumbang USD 71,6 miliar (Rp 1.028 triliun) untuk Apple. Angka ini naik dari periode yang sama tahun lalu, yakni USD 65,6 miliar (Rp 941,9 triliun).

Sementara, komputer Mac dengan chip M1 besutan Apple juga berkinerja baik. Komputer Mac dengan chip M1 menyumbang USD 10,9 miliar bagi pendapatan Apple, naik dari periode yang sama tahun lalu, USD 8,7 miiar.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penjualan iPad Justru Menurun

Apple Watch Series 7 (Apple Event Screenshot)
Apple Watch Series 7 (Apple Event Screenshot)

Produk wearable, smarthome, dan aksesoris lainnya juga meningkatkan pendapatan menjadi USD 14,7 miliar. (Naik dari periode sebelumnya USD 12,9 miliar).

Satu-satunya produk yang mengalami penurunan penghasilan tahunan adalah iPad, dengan pendapatan USD 7,3 miliar (Rp 104,8 triliun) turun dari USD 8,4 miliar (Rp 120,6 triliun) di periode yang sama pada 2020.

CEO Apple Tim Cook mengaku bersyukur atas tanggapan baik dari pelanggan Apple.

"Kami bersyukur melihat tanggapan pelanggan di seluruh dunia, tetap terhubung (di tengah pandemi) tidak pernah lebih penting," kata Tim Cook.

Setelah pendapatan Apple diumumkan, Tim Cook juga berharap kendala pasokan bisa berkurang di masa-masa ini.

"Rantai pasokan Apple sebenarnya sangat baik mengingat adanya kelangkaan (chip)," tutur Tim Cook.


Tetap Kuat Meski Terdampak Kelangkaan Chip

Alamat Kantor Apple di Indonesia Terungkap
Kantor Apple di Beijing - ilustrasi (ist.)

Kepala keuangan Apple Luca Maestri mengatakan, "hasil pendapatan terbaru adalah rekor bagi kuartal sepanjang masa untuk produk dan layanan Apple."

Ia mengakui, Apple telah mencapai rekor pendapatan meski ada kendala pasokan yang chip global yang signifikan.

Maestri mengharapkan, ke depannya Apple berharap bisa mencapai pendapatan pertumbuhan yang solid.

Sekadar informasi, pendapatan Apple yang menyentuh rekor baru ini sebagian dirorong oleh penjualan yang sehat di Tiongkok.

Firma analis pasar Counterpoint Research mengatakan, iPhone menjadi handset nomor satu untuk pertama kalinya, dalam 6 tahun. Di Tiongkok, iPhone mengambil market share 23 persen dengan pertumbuhan tahunan mencapai 32 persen.

(Tin/Isk)

 


Infografis Tentang Apple

Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya