Dua Pengaturan WhatsApp Ini Harus Diaktifkan Sekarang Juga Agar Tetap Aman

Pengaturan pada aplikasi WhatsApp yang salah tentu akan membuat Anda berisiko jadi target serangan hacker

oleh Iskandar diperbarui 23 Mei 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi WhatsApp, Aplikasi WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp, Aplikasi WhatsApp. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari dua miliar orang di dunia menggunakan WhatsApp, sehingga menjadikannya target utama bagi peretas, penipu, dan penjahat.

Pengaturan pada aplikasi WhatsApp yang salah tentu akan membuat Anda berisiko jadi target serangan hacker. pada risiko yang tidak perlu dengan menggunakan pengaturan yang salah.

Menurut Tom Davidson, pakar keamanan dan direktur senior di perusahaan siber Lookout, pengaturan pertama dan paling penting untuk diaktifkan adalah two-step verification (verifikasi dua langkah).

"Ini adalah garis pertahanan pertama melawan seseorang yang mencoba mengakses pesan kamu dengan mengonfigurasi nomor di perangkat lain," kata Tom kepada The Sun, dikutip Senin (23/5/2022).

Dengan pengaturan WhatsApp ini diaktifkan, Tom menambahkan, pengguna akan diminta untuk memasukkan PIN sebelum nomor tersebut dikaitkan ke WhatsApp.

"Ini memberikan perlindungan ekstra jika seseorang berhasil mendapatkan nama dan kata sandi pengguna," Tom menerangkan.

Menggunakan verifikasi dua langkah bisa sangat penting dalam hal memblokir peretas agar tidak mendapatkan akses ke akun pengguna.

Tapi jangan berhenti di situ. Aplikasi WhatsApp sendiri dikemas dengan fitur pintar yang dirancang untuk melindungi privasi kamu. Banyak dari mereka tersimpan di 'Pengaturan' dan tab 'Privasi'.

"Pengaturan kedua ini memungkinkan kamu untuk mengonfigurasi semua jenis pengaturan terkait privasi, seperti siapa yang dapat melihat profil dan status kamu," tambah Tom.

Ia melanjutkan, pengguna juga dapat mengonfigurasi kunci layar dan mengaktifkan atau menonaktifkan tanda terima telah dibaca.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Waspadai Gonta-ganti Smartphone

Whatsapp - Vania
Ilustrasi Whatsapp/https://unsplash.com/Christian Wiediger

Jika kamu sering mengganti smartphone, maka kamu harus lebih berhati-hati. Demikian menurut pakar dunia maya Brian Higgins.

"Perlu diingat bahwa jika kamu menginstal WhatsApp di perangkat baru, Privasi kamu akan diatur ulang ke pengaturan pabrik," kata Brian, spesialis keamanan di Comparitech, kepada The Sun.

"Kamu harus memeriksa dan memperbarui pengaturan Privasi secara teratur. Dan juga seleksi daftar kontak setiap beberapa bulan," sambungnya.

Ia menyarankan untuk menyingkirkan kontak yang sudah lama tidak digunakan atau tidak dikenali.

Ada beberapa kiat keamanan utama lainnya yang dapat kamu manfaatkan. Pertama, memastikan untuk selalu memperbarui ponsel dan aplikasi dengan perangkat lunak terbaru.

Pembaruan ini sering kali menyertakan perbaikan keamanan penting untuk menghilangkan bug yang digunakan oleh peretas untuk menyerang perangkat kamu.

Kedua, kamu juga harus mewaspada siapa pun yang meminta informasi pribadi (seperti detail kartu kredit atau kode login), meskipun chat tersebut tampaknya berasal dari keluarga atau teman dekat.

WhatsApp Siapkan Fitur Keluar dari Grup Diam-Diam Tanpa Ketahuan

Whatsapp - Vania
Ilustrasi Whatsapp/https://unsplash.com/Mika Baumeister

Di sisi lain, kamu mungkin pernah merasa tidak nyaman berada di sebuah grup WhatsApp yang sangat mengganggu dan bising.

Namun, saat ingin keluar dari grup tersebut, kamu merasa tidak enak karena aplikasi akan memunculkan pemberitahuan 'Left Group' yang dapat dilihat siapa pun dalam obrolan.

Kondisi tersebut mungkin bukan masalah besar di beberapa grup WhatsApp, kecuali jika itu adalah grup yang berisi kerabat atau teman yang cenderung bertanya mengapa kamu keluar dari grup.

Menurut WABetaInfo, sebagaimana dikutip dari Engadget, WhatsApp sedang menyiapkan fitur yang memungkinkan kamu keluar dari grup secara diam-diam tanpa ketahuan. Jadi, WhatsApp tidak akan memposting pemberitahuan di grup jika ada orang yang keluar.

Namun sebagai catatan, aplikasi akan tetap memberi tahu admin grup bahwa kamu akan keluar saat fitur tersebut tersedia.

WABetaInfo pertama kali melaporkan fitur keluar dari grup WhatsApp diam-diam ketika Meta membahas eksperimen dengan Komunitas, yang dapat digunakan orang untuk menggabungkan obrolan grup terpisah "di bawah satu payung dengan struktur yang sesuai untuk mereka," pada April 2022.

Belum lama ini sebuah tangkapan layar WhatsApp beta di desktop menunjukkan fitur baru WhatsApp tersebut, dengan tulisan: "Hanya kamu dan admin grup yang akan diberi tahu bahwa kamu meninggalkan grup."

Fitur ini juga disebut akan diluncurkan untuk WhatsApp di smartphone setelah tersedia di desktop.

jika kamu tidak ingin kontak tertentu menambahkan kamu kembali atau menambahkan kamu ke obrolan grup lain, kamu bisa memblokir mereka agar tidak melakukannya.

Di pengaturan 'Privasi' pada 'Akun', kamu dapat memilih orang yang dapat menambahkan kamu ke grup, dengan opsi 'Semua Orang', 'Kontak Saya', dan 'Kontak saya kecuali...'"

WhatsApp Mau Bawa Pratinjau Link ke Status Update

Ilustrasi WhatsApp.  Alexander Shatov/Unsplash
Ilustrasi WhatsApp. Alexander Shatov/Unsplash

Sebelumnya, WhatsApp dikabarkan akan menggulirkan fitur baru WhatsApp. Fitur yang dimaksud adalah,WhatsApp membawa pratinjau link ke status update-nya.

Sebagaimana diketahui, saat ini ketika orang menaruh link atau tautan di status update, pengguna lain tidak bisa mengklik link tersebut.

Namun melalui update yang dilihat WABetaInfo, laporan beta terbaru untuk berbagai perangkat klien, WhatsApp tengah bekerja menghasilkan pratinjau untuk tautan, saat dibagikan sebagai status update.

Mengutip Android Police, Selasa (17/5/2022), dalam hasil screenshot di versi WhatsApp iOS, pengguna akan tetap melihat URL atau link dalam bentuk teks biasa, namun akan disertai kartu dengan gambar header (jika ada), judul situs, deskripsi, dan link.

Pratinjau link hanya akan dilihat oleh pengguna lain si pengguna yang menggunggah status update mengizinkan selama beberapa detik sebelum membuatnya.

Itu artinya, meski fitur tersebut dirilis resmi oleh WhatsApp, tidak semua link dalam update status akan menerima pratinjau. Pengguna pun diharapkan selalu berhati-hati dalam mengklik tautan yang dibagikan di status WhatsApp.

Sementara, pada versi desktop, pratinjau terlihat sama, hanya sedikit lebih banyak ruang kosong.

Perlu dicatat, aplikasi WhatsApp di Android telah menghasilkan beberapa bentuk pratinjau untuk tatutan dalam update status, namun tidak sedetail yang terlihat di atas.

Perubahan ini diharapkan akan datang ke Android di beberapa titik di masa mendatang.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya