WhatsApp Ungkap Serangan Spyware Israel: 100 Jurnalis dan Aktivis Jadi Target!

WhatsApp menduga hampir 100 jurnalis dan aktivis menjadi sasaran serangan spyware buatan Israel.

oleh Iskandar diperbarui 03 Feb 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 20:00 WIB
Ilustrasi Logo WhatsApp
Ilustrasi Logo Whatsapp. (Unsplash.com/Rachit Tank)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp mengungkapkan sejumlah penggunanya kemungkinan besar kena serangan spyware. Laporan The Guardian menyebutkan, WhatsApp menduga hampir 100 jurnalis dan aktivis menjadi sasaran serangan ini.

Platform pesan instan milik Meta tersebut menyatakan "sangat yakin" bahwa spyware bernama Graphite itu berasal dari Paragon Solutions, sebuah perusahaan yang didirikan di Israel dan baru-baru ini diakuisisi oleh perusahaan investasi AS.

Mengutip Engadget, Senin (3/2/2025), para ahli peretasan menduga ini adalah serangan "tanpa-klik" (zero-click), yang berarti pengguna yang ditargetkan tidak perlu mengklik tautan berbahaya untuk terinfeksi.

Metode ini mirip dengan peretasan WhatsApp skala besar lainnya, di mana spyware bernama Pegasus menginfeksi lebih dari 1.400 perangkat.

Setelah perangkat terinfeksi Pegasus atau Graphite, operator spyware akan memiliki akses penuh. Ini bahkan termasuk kemampuan untuk membaca pesan yang dikirim melalui aplikasi terenkripsi seperti WhatsApp dan Signal.

WhatsApp mengatakan telah memberi tahu sekitar 100 pengguna tentang potensi serangan tersebut, tetapi menolak untuk mengungkapkan identitas dan keberadaan mereka.

WhatsApp akan Menembuh Jalur Hukum?

Ilustrasi Logo WhatsApp
Ilustrasi logo aplikasi WhatsApp dalam 3D. (unsplash/Mariia Shalabaieva)... Selengkapnya

“Ini adalah contoh terbaru mengapa perusahaan spyware harus bertanggung jawab atas tindakan mereka yang melanggar hukum. WhatsApp akan terus melindungi kemampuan masyarakat untuk berkomunikasi secara pribadi,” kata juru bicara WhatsApp.

WhatsApp telah mengirimkan surat "berhenti dan batalkan" kepada Paragon dan mengatakan bahwa mereka sedang menjajaki opsi hukum.

Sementara itu, Paragon baru-baru ini menandatangani kontrak kontroversial senilai USD 2 juta dengan Departemen Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).

Wired melaporkan kontrak satu tahun tersebut menugaskan Paragon untuk menyediakan solusi berpemilik yang sepenuhnya terkonfigurasi termasuk lisensi, perangkat keras, garansi, pemeliharaan, dan pelatihan.

Hingga berita ini naik, Paragon belum menanggapi tuduhan dari WhatsApp. 

Meta: Software Mata-Mata Paragon Retas Pengguna WhatsApp di Lebih dari 20 Negara

Aplikasi WhatsApp
Aplikasi WhatsApp di ponsel Android (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)... Selengkapnya

Pejabat dari Meta Platforms mengungkap kalau perusahaan software mata-mata Israel Paragon Solutions menarget sejumlah pengguna WhatsApp, termasuk jurnalis hingga anggota masyarakat sipil.

Berdasarkan keterangan resmi dari pejabat Meta Platforms yang tidak disebutkan namanya, WhatsApp telah mengirim surat perintah penghentian operasional pada Paragon setelah adanya insiden peretasan itu.

Dalam pernyataan, WhatsApp mengatakan, "Perusahaan akan terus melindungi pengguna untuk berkomunikasi secara privat dan aman."

Mengutip Reuters, Senin (3/2/2025), perusahaan pembuat spyware Paragon menolak untuk memberikan komentarnya.

Sementara pejabat WhatsApp mengatakan pada Reuters, pihaknya mendeteksi upaya peretasan terhadap sekitar 90 pengguna.

Sayangnya, ia tidak merinci siapa saja pengguna yang turut menjadi korban peretasan WhatsApp dari software mata-mata Paragon ini. Namun sang sumber mengatakan, mereka yang jadi target berada di lebih dari 20 negara, termasuk beberapa orang pengguna di Eropa.

Modusnya, pengguna WhatsApp yang jadi korban ini dikirimi dokumen elektronik berbahaya yang tidak memerlukan interaksi pengguna untuk bisa mengambil alih perangkat.

Metode Peretasan Tanpa Klik dari Korban

Ilustrasi WhatsApp. Credit: WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp. Credit: WhatsApp... Selengkapnya

Upaya semacam ini disebut sebagai peretasan metode zero-click alias tidak membutuhkan satu pun tindakan dari korban. Zero-click juga dianggap sangat tersembunyi.

Pejabat itu mengatakan, WhatsApp telah menghentikan upaya peretasan itu dan merujuk target ke kelompok pengawas internet Canada Citizen Lab.

Sayangnya, pejabat tersebut menolak membahas bagaimana mereka bisa menentukan Paragon bertanggung jawab atas peretasan ini. Ia mengatakan, kini penegak hukum dan mitra industri sudah diberi tahu tentang masalah ini namun menolak memberi rincian.

Sementara, FBI tak memberikan komentar atas hal ini.

Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya