Twitter Blue Raup Pendapatan Rp 7,6 Miliar pada 9-10 November 2022

Twitter Blue telah mengumpulkan sekitar 61 ribu pelanggan baru pada periode itu.

oleh M Hidayat diperbarui 17 Nov 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi twitter
Ilustrasi twitter. (Photo by Jeremy Bezanger on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Twitter memutuskan untuk mematok tarif sebear USD 8 per bulan untuk layanan Twitter Blue.

Lewat skema berlangganan tersebut, pengguna layanan jejaring sosial berbasis mikroblog itu akan mendapat beberapa fitur premium di Twitter, termasuk salah satunya adalah centang biru.

Sebelumnya, centang biru hanya tersemat pada akun-akun yang memenuhi kriteria tertentu yang telah perusahaan tetapkan. Misalnya, akun resmi pemerintahan, akun pejabat negara, akun politikus, akun selebritas, dan lainnya.

Menurut laporan dari perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower, yang dikutip dari Mashable pada Kamis (17/11/2022), pemasukan Twitter dari layanan Twitter Blue pada periode 9-10 November sekitar USD 488 ribu atau sekitar Rp 7,6 miliar.

Jika dibagi dengan tarif layanan sebesar USD 8, Twitter Blue telah mengumpulkan sekitar 61 ribu pelanggan baru pada periode itu.

Tercatat, skema langganan Twitter Blue pada periode itu terbuka untuk mereka yang berbasis di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Inggris serta memakai perangkat Apple yang berbasis iOS.

Namun, ada beberapa catatan untuk penghitungan tersebut. Sebagian dari pendapatan pada periode itu juga mencakup perpanjangan langganan dari pengguna yang telah memanfaatkan layanan Twitter Blue sebelumnya, dengan rentang harga USD 3 hingga USD 5.

Elon Musk Mau Rilis Ulang Twitter Blue

Elon Musk mengumumkan akan meluncurkan ulang langganan tersebut pada 29 November 2022. 

Dirilis pertama kali untuk iOS awal bulan November, Twitter Blue versi baru malah menimbulkan kekacauan usai sejumlah akun palsu dengan logo terverifikasi muncul di platform tersebut.

Dilansir The Verge, dikutip Rabu (16/11/2022), salah satunya yang viral adalah akun palsu Nintendo, yang mengunggah gambar karakter Mario sedang mengacungkan jari tengah.

Akun atas nama "Valve" dengan handle @valvesotfware, juga mencuit pengumuman palsu bahwa "platform kompetitif berikutnya" dari mereka akan bernama "Richocet: Neon Prime."

Mengutip Gamerant, ditemukan juga akun bercentang biru dengan nama "Rockstar Games" dan handle @RockstarGamse, yang mengklaim bahwa perusahaan akan secara resmi mengungkapkan Grand Theft Auto 6 pada pekan depan.

Akun lainnya juga mengatasnamakan perusahaan farmasi Eli Lilly, yang mengunggah cuitan dan mengklaim bahwa insulin sekarang tersedia gratis.

Kegaduhanini membuat sejumlah perusahaan menghentikan iklan mereka di Twitter. Sebut saja di antaranya General Motors, General Mills, Audi, dan Volkswagen.

Perusahaan periklanan terbesar dunia Omnicom Media Group, juga memutuskan angkat kaki sementara dari Twitter.

 

Rilis Ulang 29 November

Usai menghentikan sementara pendaftaran untuk Twitter Blue karena masalah-masalah itu, Elon Musk pun mengumumkan bahwa mereka akan merilis ulang layanan itu.

"Meluncurkan kembali Blue Verified ke 29 November untuk memastikannya kokoh," kata Elon melalui akun Twitter-nya.

Elon menambahkan di salah satu komentarnya, dengan peluncuran ulang Blue, mengubah "nama terverifikasi" akan menyebabkan pengguna kehilangan tanda centang, sampai nama itu dikonfirmasi oleh Twitter.

Dalam cuitan lainnya, CEO Tesla itu juga menyebut, "Semua tanda centang biru lama yang tidak berbayar akan dihapus dalam beberapa bulan."

Tidak ada penjelasan lebih lanjut soal ini dari pihak Twitter. The Verge juga melaporkan, usai pemangkasan karyawan besar-besaran, perusahaan juga sudah tidak memiliki departemen komunikasi. 

Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya