Operator Mulai Adopsi eSIM, Bagaimana Nasib Penjual Kartu Perdana?

Bagaimana nasib penjual kartu perdana fisik yang ada saat ini, bila operatore seluler mengadopsi teknologi eSIM secara penuh?

oleh Yuslianson diperbarui 16 Apr 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2023, 04:00 WIB
eSIM Smartfren
eSIM Smartfren diluncurkan, khusus untuk pengguna smartphone Samsung Galaxy S20 series, Fold, dan Z Flip (Foto: Smartfren)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah operator seluler di Indonesia, seperti XL Axiata, Smartfren, dan Indosat Ooredoo Hutchinson, sudah mulai gencar menawarkan eSIM kepada pelanggan mereka.

Jadi pengganti kartu SIM fisik, eSIM diyakini akan menjadi teknologi selanjutnya yang dapat memudahkan pengguna ponsel di Tanah Air.

Terlepas dari hal tersebut, terbersit sebuah pertanyaan besar tentang bagaimana nasib penjual kartu perdana fisik yang ada saat ini?

Baru-baru ini, Agus Rohmat, SVP-Head of Operation PT Smartfren Telecom mengungkap informasi tentang perkembangan eSIM di Tanah Air saat ini.

Dia mengatakan, "eSIM akan menjadi tren kedepannya, baik dari sisi konsumen dan operator banyak keuntungan yang di dapat dengan mulai dipakainya eSIM secara penuh."

Diketahui, saat ini masih belum banyak perangkat HP Android dan iOS yang menggunakan atau mendukung teknologi eSIM di perangkatnya.

Karena hal tersebut, penjual kartu perdana fisik saat ini tidak akan terganggu secara besar-besaran.

"Masih banyak HP Android dan iOS yang pakai kartu SIM fisik, jadi pembelinya masih ada. Tak hanya itu, mayoritas pengguna masih familiar dengan layanan yang ditawarkan sehingga banyak dari mereka tetap mengandalkan pedagang tersebut," kata Agus.

Agus juga menambahkan, eSIM ini masih akan membutuhkan waktu lama berkembang secara masif di Indonesia. Salah satunya adalah perangkat yang dijual.

Saat ini, hanya ponsel flagship saja yang menawarkan fitur eSIM. Sementara untuk smartphone kelas bawah, menengah, dan beberapa merek flagship masih menyediakan slot kartu SIM fisik.

"Kita masih tunggu ekosistemnya siap, dan masih ada operator seluler lain yang belum mengadopsi eSIM. Jika mereka sudah, maka akan pesat pertumbuhannya," ucap Agus.

Smartfren Ungkap Kendala Adopsi eSIM di Indonesia Belum Masif

<p>Agus Rohmat, SVP - Head of Operation PT Smartfren Telecom saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (14/4/2023). (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Walau sudah gencar dipromosikan oleh ketiga operator seluler tersebut, nyatanya masih belum banyak pengguna yang pakai eSIM di HP Android atau iPhone mereka. Kenapa?

"Salah satu alasan eSIM belum masif dipakai pengguna smartphone di Indonesia adalah kendala ekosistem handset atau ponsel yang mendukung," kata Agus Rohmat, SVP-Head of Operation PT Smartfren Telecom, saat dijumpai di Jakarta, Kamis (14/4/2023).

Dia mengatakan, "Saat ini di Indonesia ponsel dengan kemampuan eSIM masih sedikit, itupun hanya terbatas untuk lini flagship saja. Sementara lini low hingga mid masih menggunakan kartu SIM fisik."

Diketahui, di Indonesia sendiri saat ini baru smartphone flagship Samsung dan Apple yang menyediakan opsi eSIM di perangkat mereka.

"Pengguna eSIM Smartfren pun saat ini masih sedikit, di bawah 100 ribu. Hal ini karena banyak ponsel yang belum support," katanya.

Walau masih sedikit, Agus optimis pengguna eSIM akan semakin bertambah dengan semakin banyaknya ponsel-ponsel dengan teknologi ini dijual di pasaran.

Masih Banyak HP yang Belum Dukung eSIM

Sesi tanya jawab dengan media pada acara Update Triple Kejutan Smartfren di Bogor, Senin (20/03/2023). (Liputan6.com/Dinda Charmelita Trias Maharani)

"Salah satu alasan eSIM belum masif dipakai pengguna smartphone di Indonesia adalah kendala ekosistem handset atau ponsel yang mendukung," kata Agus Rohmat, SVP-Head of Operation PT Smartfren Telecom, saat dijumpai di Jakarta, Kamis (14/4/2023).

Dia mengatakan, "Saat ini di Indonesia ponsel dengan kemampuan eSIM masih sedikit, itupun hanya terbatas untuk lini flagship saja. Sementara lini low hingga mid masih menggunakan kartu SIM fisik."

Diketahui, di Indonesia sendiri saat ini baru smartphone flagship Samsung dan Apple yang menyediakan opsi eSIM di perangkat mereka.

"Pengguna eSIM Smartfren pun saat ini masih sedikit, di bawah 100 ribu. Hal ini karena banyak ponsel yang belum support," katanya.

Walau masih sedikit, Agus optimis pengguna eSIM akan semakin bertambah dengan semakin banyaknya ponsel-ponsel dengan teknologi ini dijual di pasaran.

Sudah Punya Izin dari Kominfo, Smartfren Terus Kembangkan Layanan 5G

<p>PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)</p>

Seiring dengan perkembangan layanan 5G di Indonesia, kini Smartfren telah kantongi izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk turut menggelar jaringan 5G. 

Dalam acara media update yang digelar di Bogor pada Senin (20/3/2023), VP Network Operations Smartfren, Agus Rohmat, mengungkapkanSmartfren telah lulus Uji Laik Operasi (ULO) 5G. Karenanya, operator ini telah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) untuk jaringan 5G pada Juni lalu.

“5G ini kami bangun berdasarkan use case tertentu yang telah disiapkan” ujar Agus. 

Lebih lanjut, Agus menambahkan, meskipun secara network dan partner Smartfren dinyatakan sudah siap untuk merilis layanan 5G, namun perlu pertimbangan lebih lanjut terkait kebutuhan masyarakat.

“Jadi memang kami harus meninjau apa yang dibutuhkan customer. Kalau hanya untuk WhatsApp dan streaming, saya rasa 4G masih cukup,” ujarnya.

Sebelumnya, operator seluler ini telah menyediakan Smartfren 5G di sejumlah titik, seperti kawasan ICE BSD, Tangerang. Pengguna dengan perangkat yang mendukung jaringan 5G pun dapat mencobanya. 

Smartfren pun terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan layanan 5G hingga benar-benar siap untuk diberikan pada pelanggan secara luas.

(Ysl/Tin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya