Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari terakhir, media sosial sempat diramaikan dengan potongan trailer dari video game baru berjudul Unrecord. Game ini berhasil menyita perhatian para gamer, karena menawarkan visual yang sangat mirip dengan kondisi sebenarnya.
Game ini pun dengan cepat menjadi viral dan diperbincangkan. Banyak yang memuji karena Unrecord ini berhasil menampilkan kondisi seperti asli, tapi tidak sedikit pula yang menyebutnya palsu.
Baca Juga
Menjawab respons tersebut, baru-baru ini, seperti dikutip dari Tech Spot, Selasa (25/4/2023), pengembang game Unrecord pun merilis video pendek lain yang memperlihatkan lebih banyak mengenai gameplay game ini nantinya.
Advertisement
Sebagai informasi, Unrecord berhasil menjadi perhatian karena visual yang diperlihatkan game ini begitu nyata. Perlu diketahui, game ini dibuat menggunakan Unreal Engine 5.
Berdasarkan video yang diunggah, game ini mampu menampilkan pencahayaan dan tekstur visual yang berkualitas tinggi. Karenanya, tidak sedikit yang menganggap trailer game ini merupakan video asli.
Meski begitu menjanjikan, game ini masih dalam tahap pengembangan dan belum diketahui kapan akan rilis di publik. Namun, laman game ini sudah tersedia di Steam.
Mengutip informasi resminya, Unrecord merupakan game besutan studio indie asal Prancis bernama Drama. Unrecorded sendiri merupakan game resmi pertama dari studio tersebut.
Unrecorded adalah game tactical shooter dimana pemain disebut bisa merasakan pengalaman bermain yang imersif sekaligus naratif. Game ini dibekali dengan mekanik gameplay yang inovatif, dilema moral yang tinggi, serta sistem penembakan yang unik.
Menurut pengembang, cerita dalam game ini bisa dibandingkan dengan novel detektif atau kisah thriller. Dalam game ini, pemain diminta untuk menginvestigasi kasus kriminal dan berkonfrontasi dengan beberapa karakter yang ada di dalamnya.
Unreal Engine 5 Diluncurkan, Ini Berbagai Fitur Andalannya
Sebagai informasi, Unreal Engine 5 (UE5) sendiri telah resmi dirilis oleh Epic Games pada tahun lalu. Beberapa fitur dan workflow dari game engine UE5 sendiri sebelumnya sudah teruji dalam pengembangan Fortnite dan demo The Matrix Awakens: An Unreal Engine 5 Experience.
Melalui keterangan resminya, Epic menyebutkan, beberapa fitur utama seperti Lumen dan Nanite belum divalidasi untuk workflow non-game, serta menjadi target untuk perilisan di masa mendatang.
Meski begitu, Epic mengatakan, dikutip Senin (11/4/2022), semua kreator bisa terus menggunakan workflow yang didukung UE 4.27.
"Namun, mereka juga akan mendapat manfaat dari Unreal Editor yang didesain ulang," tulis perusahaan.
Beberapa manfaat tersebut seperti kinerja yang lebih baik, animation tools yang artist-friendly, mesh creation dan editing toolset yang diperluas, path tracing yang ditingkatkan, dan banyak lagi.
Berikut ini beberapa fitur-fitur utama yang baru, yang diperkenalkan Epic Games di Unreal Engine 5.Â
Rendering real-time generasi terbaru
Unreal Engine 5 memperkenalkan berbagai fitur inovatif untuk melakukan rendering terhadap real-time world dengan detail dan ketelitian yang luar biasa.
Pertama adalah Lumen, solusi iluminasi global yang sangat dinamis. Dengan ini, developer dapat menciptakan scene yang menarik.
Di sini, pencahayaan tidak langsung akan beradaptasi secara cepat terhadap perubahan pencahayaan langsung atau geometri, misalnya, mengubah sudut matahari sesuai waktu, menyalakan lampu senter, atau membuka pintu luar.
"Dengan Lumen, Anda tidak lagi harus membuat berbagai lightmap UV, menunggu lightmaps sampai baking, atau menempatkan reflection captures," tulis Epic Games.
"Anda cukup membuat dan mengedit light di dalam Unreal Editor dan melihat lightning final yang sama dengan yang akan dilihat pemain Anda saat game atau pengalaman dijalankan di platform target," imbuh Epic Games.
Advertisement
Nanite dan VSMs
Terdapat juga sistem geometri micropolygon tervirtualisasi milik UE5 terbaru, Nanite, yang memberi pengguna kemampuan untuk membuat game dan pengalaman dengan detail geometris yang masif.
Ini membantu mengimpor langsung source art berkualitas film yang mengandung jutaan polygon.
Mulai dari ZBrush sculpts hingga pemindaian fotogrametri serta menempatkannya jutaan kali, sambil mempertahankan kecepatan gambar secara real time, tanpa kehilangan ketepatannya.
Fitur lain adalah Virtual Shadow Maps (VSMs), yang didesain khusus untuk bekerja secara kompak dengan Lumen dan Nanite. Fitur ini menyediakan soft shadow dengan biaya yang masuk akal dan terkendali.
Menurut Epic Games, Nanite dan VSM secara cerdas mengirim dan memproses detail yang dapat dilihat, sebagian besar menghilangkan batasan polycount dan draw call, serta menghapus pekerjaan yang menghabiskan waktu.
Fitur lainnya adalah Temporal Super Resolution (TSR), sistem upsampling bawaan yang merupakan platform independen dan berkualitas tinggi.
Mesin ini bisa melakukan rendering pada resolusi yang jauh lebih rendah dengan ketelitian pixel yang sama dengan gambar yang rendering pada resolusi yang lebih tinggi.Â
Toolset Open World Terbaru
Dengan Unreal Engine 5, sistem World Partition baru mengubah bagaimana level dikelola dan dikirimkan, sehingga secara otomatis membagi dunia menjadi sebuah grid dan mengirimkan sel-sel yang diperlukan.
Para anggota tim juga bisa bekerja secara bersamaan di kawasan yang sama di World yang sama tanpa saling bersinggungan, berkat sistem One File Per Actor (OFPA) yang baru.
Sementara dengan Data Layers, pengguna bisa membuat variasi berbeda dari world yang sama, seperti versi siang dan malam, atau geometri yang utuh atau terpisah, karena layer ada di ruang yang sama.
Epic meletakkan dasar untuk menciptakan world yang sangat masif di UE5, tanpa harus rebasing atau menerapkan trik lain, dengan dukungan awal untuk Large World Coordinates (LWC), yang menggunakan nilai presisi ganda.Â
(Dam/Isk)
Advertisement