Liputan6.com, Jakarta - IFT Digital Transformation dan Digital Center Group resmi membuka Digital Center terbaru yang berlokasi di Bandung. Lokasi ini menambah daftar Digital Center yang lebih dulu hadir di kota lain, seperti Jakarta, Bali, Batam, dan Surabaya.
Kehadiran Digital Center ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi lahirnya para talenta digital yang dibutuhkan Indonesia, terutama di bidang teknologi.
Baca Juga
Profil Katie Taylor Petinju Perempuan Terbaik di Dunia, Simbol Perjuangan Kesetaraan dalam Olahraga Tinju yang Dianggap Pahlawan
Timnas Indonesia Gagal Menang di 5 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Akui Mulai Rasakan Tekanan
Profil Canelo Alvarez, Sang Juara Tinju Dunia yang Jadi Target Ambisi Jake Paul
"Semoga Digital Center Bandung bisa menjadi gerbang pembuka harapan anak bangsa di Indonesia terutama di bidang teknologi, seperti Kota Bandung yang selalu menjadi salah satu kota pertama dalam hal modernisasi serta kemajuan peradaban di Indonesia," tutur President Director Digital Center Group Brenda Regina Hansen dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (26/5/2023).
Advertisement
Ia juga berharap Digital Center Bandung bisa menjadi bagian terobosan masa depan bangsa di bidang teknologi. Sebab, hal tersebut sesuai dengan visi Digtal Center yakni Empowering Our Nation, Transform Our Nation, Unity in Diversity.
Nantinya, Digital Center Bandung ini akan lebih fokus ke teknologi keamanan siber yang bisa membantu sektor privat maupun pemerintah untuk memperkuat perlindungan sistem software, data, serta infrastrukturnya.
Selain itu, CEO IFT Group Marcino Wass juga menambahkan, Digital Center Bandung diharapkan bisa berperan menciptakan lapangan kerja serta membangun ekosistem digital di Kota Bandung dan menjadi katalis perubahan menuju era masyarakat digital Indonesia.
Â
Dukung Kebutuhan Talenta Digital yang Terus Meningkat
Sebagai informasi, Digital Center merupakan hasil kolaborasi dari IFT Transformation dan KBNI Group. Kolaborasi ini hadir untuk memenuhi kebutuhan talenta digital yang disebut akan terus meningkat.
Berdasarkan prediksi, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 menyentuh USD 70 miliar dan menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN. Jumlah itu pun diprediksi akan meningkat hingga USD 330 miliar di 2030, sehingga kebutuhan akan talenta digital terus bertambah.
Oleh sebab itu, Digital Center hadir untuk mendukung bisnis berbagai perusahaan lewat implementasi IT, hingga mengembangkan produk dan layanan baru. Digital Center juga dibuat sebagai lokasi learning center bagi calon pemimpin teknologi masa depan yang berkualitas.
Advertisement
Hacktiv8 Ingin Cetak 2.700 Lulusan Tenaga IT untuk Atasi Kekurangan Talenta Digital di Indonesia
Di sisi lain, menurut World Bank, Indonesia masih membutuhkan tambahan 9 juta pekerja di bidang IT (talenta digital) pada tahun 2025-2030. Data saat ini menunjukkan hanya 16% lulusan ilmu komputer yang berhasil memasuki dunia kerja sebagai developer.
Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan industri teknologi dengan kapasitas tenaga kerja yang ada di pasar, terutama disebabkan oleh kurikulum pengajaran ilmu IT yang kurang update dan masih konvensional.
Maka tak heran bila banyak lulusan tenaga IT masih membutuhkan pelatihan ekstra untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja.
Untuk mengatasi masalah tersebut, startup Hacktiv8 hadir menawarkan pelatihan IT bagi masyarakat umum dari berbagai latar belakang dan menyalurkan tenaga IT siap kerja langsung ke berbagai perusahaan.
Kurikulum coding bootcamp yang digelar Hacktiv8 disesuaikan dengan kebutuhan industri teknologi dan perusahaan telah bekerja sama dengan lebih dari 800 hiring partners untuk menyalurkan lulusan mereka.
Hasilnya, lulusan Hacktiv8 tersebar di semua startup unicorn, perusahaan telekomunikasi, dan startup yang telah menerima pendanaan seri-B di Indonesia.
"Kami sentiasa membantu siswa dan lulusan untuk mendapatkan kesempatan berkarir. Di sisi lain, kami juga membantu para hiring partners untuk mendapatkan talenta IT yang ulet dan berkualitas tinggi," kata Co-Founder dan CEOÂ Hacktiv8Â melalui keterangannya, Selasa (11/4/2023).
Perusahaan meyakini bahwa skema tersebut efektif dalam menjawab tantangan kekurangan tenaga kerja IT yang dihadapi Indonesia.
(Dam/Isk)