Facebook tak merasa cukup puas walau sudah menjadi jejaring sosial nomor satu di dunia. Kali ini, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu berencana menghadirkan fitur pembayaran mobile. Ini sesuai dengan rencana pengembangan Facebook untuk ekpansi di mobile.
Dilansir dari laman BBC, Senin (19/8/2013), detail sistem pembayaran akan disertakan ke akun Facebook jika pengguna menginginkannya. Pengguna hanya tinggal mengisi formulir saat membeli aplikasi mobile.
Tapi menurut Facebook fitur ini tak akan membuat penggunanya beralih dari proses pembayaran milik layanan penyedia aplikasi saat ini, misalnya seperti PayPal. "Produk ini secara sederhana merupakan untuk menguji bagaimana kami bisa membantu aplikasi yang menjadi mitra kami untuk menyediakan pengalaman berbelanja yang lebih mudah," kata juru bicara Facebook, Tera Randall.
Menurut Randall, saat ini Facebook sudah menjalin kerjasama dengan PayPal, yang merupakan raksasa untuk sistem pembayaran mobile.
Saat ini Facebook memiliki lebih dari miliaran pengguna. Setengahnya tercatat aktif menggunakannya tiap hari. Tentu ini potensi yang besar untuk digarap menjadi media iklan.
Di kuartal lalu, Facebook mencatat pendapatan US$ 1,6 miliar dari iklan. Tentu fitur baru itu bisa melacak apakah iklan itu berjalan secara efektif. Dalam hal ini, sistem pembayaran di Facebook tentu bisa memperlihatkan karakter finansial penggunanya.
"Facebook tak mau hanya menjadi platform untuk promosi brand dan mengarahkan sebuah generasi. Tapi ingin menjadi tempat di mana e-commerce (perdagangan online) berlangsung," kata Manoj Menon, Direktur Pelaksana di lembaga riset Frost and Sullivan kepada BBC.
"Fitur ini akan membantu untuk mendemonstrasikan ke para pengiklan mengenai efektifnya platform mereka (Facebook) untuk meningkatkan pendapatan. Ini langkah fantastis bagi Facebook," lanjutnya.
Tapi tentu pengguna butuh keamanan saat bertransaksi. Karena sebagai konsumen tentu mereka butuh jaminan kalau Facebook tak memanfaatkan informasi finansial penggunanya untuk kepentingan iklan.
"Konsumen ingin pembayaran mobile yang mana, tak terbatas, dan mudah. Serta ada kompetitor lain yang lebih dipercaya, seperti PayPal, Visa, dan lainnya," kata Denne Carrington dari Forrester Research. (gal)
Dilansir dari laman BBC, Senin (19/8/2013), detail sistem pembayaran akan disertakan ke akun Facebook jika pengguna menginginkannya. Pengguna hanya tinggal mengisi formulir saat membeli aplikasi mobile.
Tapi menurut Facebook fitur ini tak akan membuat penggunanya beralih dari proses pembayaran milik layanan penyedia aplikasi saat ini, misalnya seperti PayPal. "Produk ini secara sederhana merupakan untuk menguji bagaimana kami bisa membantu aplikasi yang menjadi mitra kami untuk menyediakan pengalaman berbelanja yang lebih mudah," kata juru bicara Facebook, Tera Randall.
Menurut Randall, saat ini Facebook sudah menjalin kerjasama dengan PayPal, yang merupakan raksasa untuk sistem pembayaran mobile.
Saat ini Facebook memiliki lebih dari miliaran pengguna. Setengahnya tercatat aktif menggunakannya tiap hari. Tentu ini potensi yang besar untuk digarap menjadi media iklan.
Di kuartal lalu, Facebook mencatat pendapatan US$ 1,6 miliar dari iklan. Tentu fitur baru itu bisa melacak apakah iklan itu berjalan secara efektif. Dalam hal ini, sistem pembayaran di Facebook tentu bisa memperlihatkan karakter finansial penggunanya.
"Facebook tak mau hanya menjadi platform untuk promosi brand dan mengarahkan sebuah generasi. Tapi ingin menjadi tempat di mana e-commerce (perdagangan online) berlangsung," kata Manoj Menon, Direktur Pelaksana di lembaga riset Frost and Sullivan kepada BBC.
"Fitur ini akan membantu untuk mendemonstrasikan ke para pengiklan mengenai efektifnya platform mereka (Facebook) untuk meningkatkan pendapatan. Ini langkah fantastis bagi Facebook," lanjutnya.
Tapi tentu pengguna butuh keamanan saat bertransaksi. Karena sebagai konsumen tentu mereka butuh jaminan kalau Facebook tak memanfaatkan informasi finansial penggunanya untuk kepentingan iklan.
"Konsumen ingin pembayaran mobile yang mana, tak terbatas, dan mudah. Serta ada kompetitor lain yang lebih dipercaya, seperti PayPal, Visa, dan lainnya," kata Denne Carrington dari Forrester Research. (gal)