Liputan6.com, Jawa Tengah - Razia lalu lintas dalam Operasi Patuh diwarnai sejumlah kejadian. Di Ungaran, Jawa Tengah, para pengendara yang tidak berdokumen lengkap panik dan hampir saling bertabrakan. Sedangkan di Tangerang, polisi menangkap seorang satpam yang mengaku anggota Brigade Mobil (Brimob).
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (5/6/2015), takut dan panik sejumlah pengendara motor di Jalan Kartini, Ungaran, Jawa Tengah, segera berbalik arah begitu menyadari ada polisi tengah menggelar razia Operasi Patuh Candi.
Ini sebenarnya berbahaya karena Jalan Kartini hanya 1 arah. Benar saja, beberapa motor nyaris bertabrakan dengan pengendara yang tidak menyangka ada motor nekat melawan arus.
Advertisement
Sebagian pengendara yang tak sempat kabur ditilang. Pelanggaran mereka beragam, ada yang tak memakai helm, ada pula yang tidak membawa dokumen berkendara seperti SIM dan STNK.
Kepatuhan berlalulintas memang masih rendah. Selama Operasi Patuh Candi 2015, rata-rata 250 pengendara terjaring razia dengan berbagai jenis pelanggaran.
Dalam Operasi Patuh Jaya di Tangerang, polisi memergoki seorang pria yang mengenakan atribut Brimob. Toto, pria itu, awalnya menyatakan ia anggota kesatuan K-9 Brimob.
Namun belakangan ia mengaku seorang satpam di sebuah pabrik. Di depan polisi, Toto akhirnya terpaksa mencopot atribut Brimob yang dikenakannya. Tak hanya itu, ia pun digelandang ke Mapolresta Tangerang.
Di hari kesepuluh razia Patuh Jaya di Tangerang, sedikitnya 7 puluh sepeda motor ditilang lantaran pengendaranya tidak memiliki SIM. Razia digelar untuk menyadarkan masyarakat agar patuh terhadap peraturan berlalu lintas. (Nda/Yus)