Liputan6.com, Istanbul - Museum Hagia Sophia di Kota Istanbul, Turki bisa dibilang adalah salah satu peninggalan sejarah terpenting yang menggambarkan perkembangan peradaban negeri tersebut.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (3/7/2015), sebelum dijadikan museum oleh Mustafa Kemal Attaturk, tokoh negara Turki modern tahun 1935, bangunan Hagia Sophia atau Aya Sofya ini dibangun pertama kali tahun 360 Masehi oleh Kaisar Romawi Timur Konstantin.
Baca Juga
Lalu Hagia Sophia menjadi gereja terbesar atau Basilika di Kekaisaran Romawi Timur selama lebih dari 1.000 tahun dan setelah 3 kali dibangun ulang akibat kerusuhan dan pemberontakan.
Advertisement
Basilika Hagia Sophia lalu diubah fungsinya menjadi Masjid Aya Sofya pada tahun 1453 Masehi oleh Fatih Sultan Mehmet, Sultan Kerajaan Ottoman yang menaklukkan Kota Konstantinopel sekaligus mengakhiri kekuasaan kekaisaran Romawi Timur di Turki.
Perubahan fungsi ini membawa sejumlah konsekuensi. Seluruh simbol gereja di bangunan ini dicopot, dimodifikasi, atau ditutupi agar sesuai dengan fungsi barunya sebagai masjid terbesar Kekaisaran Ottoman Turki.
Tak hanya di pintu, sejumlah lukisan di kubah serta mozaik ditutupi dengan semen dan dicat dengan tulisan kaligrafi. Lalu di bagian depan masjid ditambahkan mimbar tempat khutbah dan altar diubah menjadi tempat imam memimpin salat.
Di bagian kiri altar juga dibuat bangunan khusus yang diperuntukkan bagi Sultan Kekaisaran Ottoman untuk melakukan salat jumat atau pun salat malam. Baru pada tahun 1935 setelah dijadikan museum, seluruh ornamen lama dari Gereja Hagia Sophia pun dipugar kembali.
Contohnya lukisan di kubah atas masjid juga mozaik yang terletak di lantai 2 masjid peninggalan kekaisaran romawi dan ekskavasi di sejumlah bagian. Bangunan juga mengungkap sejumlah bagian tersembunyi seperti peti batu untuk memakamkan pejabat Kekaisaran Romawi di lantai 2 Masjid Aya Sofya.
Gereja Basilika Hagia Sophia atau Masjid Aya Sofya sendiri memukau secara arsitektur karena dibangun menggunakan bahan-bahan terbaik seperti pintu berlapis besi. Dinding berlapis marmer serta seluruh pilar besar penopang masjid yang dibuat dari marmer didatangkan dari Mesir.
Tak berlebihan bila Museum Hagia Sophia kerap disebut sebagai sebuah penanda perjalanan peradaban Turki yang memukau sejak hampir 2.000 tahun lalu. (Vra/Mut)