Harga Daging Sapi Terus Naik, Pedagang Bakso Perkecil Ukuran

Harga daging sapi dan ayam naik, para penjual bakso akhirnya memperkecil ukuran bakso agar pembeli tidak kabur.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Agu 2015, 06:19 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2015, 06:19 WIB
20150815-Bakso Sapi-Bali
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bali - Los daging di Pasar Kebon Roek, Mataram, Nusa Tenggara Barat, tampak sepi jika dibanding biasanya. Sejumlah pedagang daging sapi memilih tidak berjualan karena harga daging melambung tinggi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (15/8/2015), saat ini harga daging sapi dijual Rp 110 ribu per kilogram. Akibatnya, para pembeli pun berkurang. Saat ini, pembeli umumnya adalah para langganan seperti pemilik warung makan dan penjual bakso. Sementara pembeli dari kalangan rumah tangga sudah jauh merosot.

Di Bali, harga daging sapi di pasar-pasar tradisional di Kota Denpasar mengalami kenaikan Rp 5.000 dari biasanya Rp 90.000 per kg. Daging kualitas super dijual Rp 105 ribu per kilogram.Kenaikan harga akibat sebagian pedagang besar memborong daging menyusul kabar mahalnya daging di Pulau Jawa.

Sementara itu, kenaikan harga daging sapi beberapa pekan terakhir tidak hanya membuat pusing para pedagang daging, para penjual bakso pun harus berpikir keras untuk mempertahankan usahanya tanpa merugi. Sebagian penjual memilih mencampur daging sapi dengan daging ayam.

Namun karena daging ayam juga kian mahal, para penjual bakso menaikkan harga bakso Rp 1.000 per porsinya. Tetapi karena daging ayam juga terus naik hingga Rp 40.000 per kilogram, para penjual bakso akhirnya memperkecil ukuran bakso agar pembeli tidak kabur. Baik pedagang daging maupun penjual bakso berharap pemerintah bisa mengatasi kelangkaan stok sapi agar harga daging kembali normal. (Vra/Ron)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya