Warga Gusuran Waduk Jatigede Tebang Pohon Jati Untuk Bangun Rumah

Warga terdampak pembangunan Waduk Jatigede menebangi pohon jati untuk digunakan membangun rumah.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Sep 2015, 13:21 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2015, 13:21 WIB
20150901-Waduk Jatigede-Sumedang
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Sumedang - Warga Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang terdampak pembangunan Waduk Jatigede memanfaatkan hutan kayu jati yang akan ditenggelamkan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (1/9/2015), para warga menebangi pohon jati untuk digunakan membangun rumah. Hal itu dilakukan karena uang ganti rugi sebesar Rp 29 juta dinilai tidak cukup untuk membangun atau membeli rumah baru.

"Buat rumah (kayu jatinya) di tempat relokasinya. Sebagiannya tidak ada yang dijual, semuanya untuk buat rumah," ungkap salah seorang warga.

Meski Waduk Jatigede telah diresmikan pengoperasiannya Senin 31 Agustus 2015 kemarin, namun warga tetap menolak proyek seluas lebih dari 4.800 hektar itu. Sebagian warga hingga kini masih menunggu kepastian pembayaran ganti rugi lahan dari pemerintah.

Sementara itu di Jambi, akibat musim kemarau selama 4 bulan terakhir mengakibatkan keringnya Waduk Sesah di Kabupaten Merangin. Padahal biasanya, waduk ini memiliki kedalaman 4 hingga 8 meter.

Akibatnya, dalam 2 pekan terakhir, ribuan hektar sawah di Kecamatan Tabir terlantar. Padahal Waduk Sesah selama ini menjadi sumber utama pengairan ribuan hektar sawah di kawasan itu.

Keringnya waduk dimanfaatkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Merangin untuk memperbaiki dinding dan mengecor bibir waduk. (Vra/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya