Jendela Dunia: Ratusan Paus Mati Terdampar di Chile

Selama November lalu ditemukan 337 bangkai paus di Chile.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Des 2015, 20:25 WIB
Diterbitkan 02 Des 2015, 20:25 WIB
Jendela Dunia: Ratusan Ikan Paus Mati Terdampar di Chile
Selama November lalu ditemukan sedikitnya 337 bangkai ikan paus di Chile.

Liputan6.com, Kenya - Unjuk rasa sejumlah aktivis di Nairobi, Kenya, Selasa kemarin waktu setempat, berakhir ricuh. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (2/12/2015).

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa yang bergerak menuju kantor Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta. Para demonstran menuntut agar politisi menghentikan praktik korupsi.

Di Hebei, Tiongkok, polusi udara yang melanda dalam sepekan terakhir telah menyebar ke beberapa wilayah. Tidak hanya Beijing, udara pekat juga melanda Provinsi Hebei, Shandong dan Shanxi.

Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) menetapkan ambang batas kandungan partikel dalam udara sebesar 25 mikrogram per meter kubik. Sementara udara di Tiongkok mencapai 900 mikrogram per meter kubik.

Di Aysen, Chile, ratusan paus ditemukan mati setelah terdampar di pesisir perairan Gulf of Penas, Provinsi Aysen. Selama November lalu ditemukan 337 bangkai paus.

Peneliti lingkungan menduga tingginya kandungan limbah di perairan Chile menjadi pemicu utama matinya kumpulan mamalia ini.

Sementara di San Fransisco, Amerika Serikat, pendiri sekaligus CEO jejaring sosial Facebook, Mark Zuckerberg kini telah resmi menjadi seorang ayah. Istri Zuckerberg, Priscilla Chan melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Maxima Chan Zuckerberg di sebuah rumah sakit di San Fransisco, Selasa siang waktu setempat.

Bersamaan dengan kelahiran anak pertamanya, Zuckerberg berniat mendirikan yayasan dengan nama Chan Zuckerberg Initiative. Ia berniat mendonasikan 99 persen saham Facebook miliknya atau senilai lebih dari Rp 600 triliun untuk yayasan itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya