Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai khawatir dengan penyelenggaraan Asian Games 2018. Dia gundah karena sewaktu-waktu Tiongkok bisa mengambil alih posisi tuan rumah dari Indonesia.
"Kita khawatir karena Tiongkok sangat siap untuk menggantikan kita, posisi kita meragukan nih. Sudah lampu kuning ini. Kita mesti tunjukkan, kita mau bangun dan kita akan cepat. Kalau enggak, bisa-bisa mereka pindahkan (tuan rumah) ke Tiongkok," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Tugas berat yang harus dipenuhi Indonesia khususnya Jakarta dan Palembang sebagai kota utama penyelenggara adalah memenuhi kebutuhan dan fasilitas para atlet. Karena itu, saat bertemu dengan Olympic Consul of Asia (OCA) harus sudah bisa dipaparkan maket pembangunan yang akan dilaksanakan.
Baca Juga
- Bahas Persiapan Asian Games, Erick Tohir Temui Ahok
- KOI Segera Kebut Persiapan Venue Asian Games 2018
"Kita akan tunjukkan kita sudah lelang. Yang mereka khawatirkan, kewajiban DKI seperti Kampung Atlet. Kita sudah punya maketnya segala macam. Pak Erick (Ketua KOI Erick Thohir) senang, karena waktu pertemuan itu kita kirim maket kita termasuk animasinya, supaya mereka yakin," jelas Ahok.
Saat ini yang masih terkendala adalah proses hibah lahan di Kemayoran, Jakarta Utara, dari Kementerian Sekretariat Negara kepada Pemprov DKI Jakarta. Lahan yang akan dijadikan Kampung Atlet dan fasilitas lainnya ini masih tertahan di Komisi II.
"Itu tadi, kita harus minta Setneg dan Wapres (Wakil Presiden Jusuf Kalla) lobi beliau. Karena kalau enggak, masalah nanti," tutup Ahok. (Nil/Mut)*